Scroll untuk baca artikel
Blog

Pesan Ekologis dalam Sholat

Redaksi
×

Pesan Ekologis dalam Sholat

Sebarkan artikel ini

Terlepas dari itu semua, sholat yang dapat diibaratkan sebagai perjalanan Isra’ Mi’raj-nya orang awam tersebut ternyata memiliki dua pesan utama.  Pesan pertama adalah jangan terlalu larut dengan nikmatnya pengalaman spiritual yang hanya bersifat individual tersebut. 

Sekembalinya dari sholat manusia diperintahkan untuk sesegera mungkin kembali terjun ke gelanggang perubahan jaman untuk menjadi pemandu sejarah.  Pesan kedua adalah pesan pesan ekologis sebagai bentuk manifestasi dari  ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. 

Kita semua mafhum bahwa Ibadahssholat tak dapat dipisahkan dari kewajiban bersuci sebelum menunaikannya.  Bersuci pada umunya menggunakan air.  Itu artinya memperbincangkan dari mana, bagaimana dan ke mana air itu dapat kita pergunakan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam. 

Menurut penelitian, dalam setiap harinya, setiap manusia memerlukan air bersih sebanyak 144-175  liter untuk mecukupi kebutuhan hidupnya.  Sumber daya air yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia tersebut sebagian besar berasal dari air hujan yangditangkap oleh kawasan hulu atau daerah tangkapan air.  

Menurut ahli dari Unesco disebutkan bahwa lebih dari 54% runoff air hujan yang dapat dimanfaatkan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.  Apabila tingkat kebutuhan semakin lama semakin tinggi, maka dikuatirkan ketersediaan air tidak akan dapat mampu mencukupi kebutuhan manusia.  

Di seluruh belahan bumi pada saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 2 milyar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di lebih dari 40 negara didunia.  Sebanyak 1,1 milyar orang tidak mendapatkan air yang memadai dan sebanyak 2,4 milyar orang tidak mendapatkan sanitasi yang layak.  

Implikasi dari situasi tersebut tentu saja adalah munculnya penyakit, kekurangan makanan, konflik kepentingan antara penggunaan dan keterbatasan air dalam aktivitas-aktivitas produksi dan kebutuhan sehari-hari.  Diperkirakan pada tahun 2050 nanti 1 dari 4 orang akan terkena dampak dari kekurangan air bersih.

Namun begitu banyak aktivitas manusia yang justru memutus siklus air hujan tersebut.  Seperti diketahui bahwa daerah hulu merupakan kawasan resapan yang berfungsi untuk menahan air hujan yang turun agar tidak langsung menjadi aliran permukaandan melaju ke daerah hilir, melainkan ditahan sementara dan sebagian airnya dapat diresapkan menjadi cadangan air tanah yang mencukupi kebutuhan manusia  dan makhluk lain serta ekosistem (tidak hanya manusia).