Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Pikir Ulang Sebelum Meminjamkan Utang Kepada Teman Dekat

:: Anatasia Wahyudi
30 April 2021
dalam Edukasi
Pikir Ulang Sebelum Meminjamkan Utang Kepada Teman Dekat

Ilustrasi: Unsplash.com/Mufidpwt.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Perkara uang adalah soal sensitif. Bagaimana tidak, ada berbagai kejadian hubungan rusak—bahkan saling membunuh—karena kesal utang tidak dibayar ataupun tidak terima saat kewajiban ini ditagih.

Alur masalah utang-piutang sebetulnya sama antara satu dengan yang lainnya. Pihak pertama, atas dasar kepercayaan, meminjamkan uang kepada pihak kedua. Pihak kedua ini, sialnya, sering kali adalah orang yang tenggelam dalam hidup penuh gaya, dan ia punya ribuan alasan untuk tidak membayarkan utangnya.

Dikutip dari Detik, perencana keuangan Aidil Akbar mengupkapkan risiko meminjamkan uang kepada teman ada kemungkinan 80% uang tidak akan kembali. Sehingga penting bagi pemberi pinjaman untuk mempersiapkan diri sebelum hal itu terjadi.

Pinjam meminjam itu, kata Aidil Akbar, sering bermula secara sederhana. “Ya karena pinjamnya 30-50 ribu, kita malas juga nagihnya. Dianya berlagak lupa. Nah ini yang sebisa mungkin harus dihindari,” katanya.

BACAJUGA

Mengelola utang

Panduan Ultimate Meloloskan Diri dari Himpitan Utang

9 Februari 2023
Gaji Anda Numpang Lewat? Berikut Cara Menghindarinya

Cara Mudah Atur Finansial Bagi Milenial

23 Januari 2023

Memang ada beberapa orang yang pada akhirnya memilih untuk melupakan uang yang dipinjamkan, namun bukan berarti si peminjam bisa lepas tangan. Seseorang yang berutang wajib untuk mengembalikannya. Seperti yang disampaikan oleh George Prentice: beberapa orang menggunakan setengah dari kecerdikannya untuk berutang, dan setengahnya lagi berusaha menghindarinya.

Meminjam uang kepada teman tentu akan lebih mudah karena mereka tidak mungkin mematok bunga apalagi meminta jaminan untuk pembayaran utang. Berikut ini, alasan teman Anda yang tidak akan pernah membayarkan utangnya kembali.

  1. Sejak awal mereka memang tidak pernah berniat membayarkan utangnya. Mereka biasanya berdalih tak memiliki cukup uang untuk membayarkannya. Saat berutang, orang tentunya memiliki perhitungan untuk melunasi utang tersebut. Entah dicicil atau dalam jangka waktu tertentu akan dilunasi. Namun, harus siap dengan dalih dan mereka akan memasukkan Anda ke blacklist.
  2. Anda terlalu baik bagi teman Anda sehingga mereka akan memanfaatkan kebaikan itu.
  3. Mereka menganggap tidak pernah meminjam kepada Anda karena tidak adanya bukti tertulis.
  4. Sadar bahwa Anda tidak akan memusuhi mereka sehingga tidak ada alasan untuk mengembalikan apapun kepada Anda.

Jika Anda punya seorang teman tidak mengembalikan utangnya, Anda tidak sendirian. Menurut survei aplikasi pembayaran sosial VibePay terhadap 2.000 orang, umumnya pihak terpinjam tidak akan meminta uangnya kembali jika di bawah 15 Euro karena khawatir terkesan murahan.

Tapi, bagi yang menagih, rata-rata mereka harus menagih sebanyak dua kali sebelum mendapatkan uangnya kembali.

Sementara itu antara perempuan dan laki-laki, perempuan kurang memiliki keinginan untuk menagih. Sebanyak 24% laki-laki menyebut tak segan berselisih dengan temannya soal menagih utang. Sedangkan perempuan yang melakukan hal yang sama hanya sekitar 14%.

Di Inggris, sembilan dari 10 orang mengatakan bahwa utang yang ia pinjam akan digunakan untuk mentraktir temannya. Hal ini terjadi untuk bersikap sopan. Namun rupanya, itu menjadi penyebab satu dari lima orang di Inggris akhirnya berselisih karena utang.

Tips Kurangi Risiko Akibat Utang Tak Terbayar

Dalam sebuah artikel moneycrashers.com, ada beberapa cara agar pemberi pinjaman tidak mengalami hal yang tidak diinginkan saat memberikan kepada temannya.

  1. Berikan tenggat waktu. Entah itu sistem cicilan atau pun langsung pelunasan.
  2. Ingatkan sebelum meminjamkan bahwa membayar utang merupakan prioritas.
  3. Ajak bicara bukan mengancam ketika teman Anda belum juga membayarkan.
  4. Pastikan ia melunasi utang sebelumnya sebelum ia menambahkan utang. Sering kali, karena menyepelekan, orang akan datang untuk meminjam kembali sebelum utang yang pertama dibayarkan.
  5. Beri tahu mereka, cara untuk mengatasi masalah keuangan adalah dengan mengelolanya dengan baik. Tak jarang, orang yang terjebak dalam utang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak disesuaikan.
  6. Saat kondisi keuangan tidak stabil, Anda perlu menjelaskan kepada mereka bahwa tidak dapat memberi pinjaman. Anda akan dicap pelit oleh mereka. Namun memaksakan diri meminjamkan uang sebelum memastikan keadaan adalah ide yang buruk.
  7. Pahami bahwa utang dapat menyebabkan kerenggangan hubungan. Di antara peminjam dan pemberi kemungkinan ada ketegangan yang menyebabkan sesal dan amarah.

Ketika kesulitan, seseorang dengan senang hati membukakan jalan dengan memberikan pinjaman. Tentu dengan harapan utang tersebut akan dikembalikan. Sayangnya, terlalu sering alasan kelupaan tak pelak sering digunakan. Saat meminjam ingat teman, saat sudah menghabiskannya, ia dilupakan begitu saja.

Jika berniat membayarkan utang, mereka akan berupaya untuk melunasinya. Tentu dengan cara yang benar, seperti memangkas pengeluaran yang tidak diperlukan. Seperti membeli pakaian saat lemari dipenuhi tumpukan pakaian yang selama ini dikumpulkan.

Para peminjam yang buruk adalah mereka yang memamerkan barang yang baru dibeli atau makan di tempat mewah melalui media sosial tak peduli utangnya menumpuk. Banyak orang yang terjerat utang karena tidak bisa menekan gaya hidup.

Contohnya jika Anda bisa minum kopi kemasan, kenapa memaksakan diri minum kopi di Starbuck? Memang terkadang bergaya diperlukan, namun saat memiliki utang, alangkah baiknya memprioritaskan pembayaran hutang dengan pengeluaran tersebut.

Dan di saat para kreditur ternyata berada dalam satu lingkaran pertemanan, mereka akan mengecap Anda adalah peminjam yang buruk sehingga jangan harap bahwa mereka akan memberikan pinjaman untuk kedua kali. Untuk itu, mulailah mengingat kepada siapa Anda berutang dan mulailah perencanaan finansial dengan menekan pengeluaran yang tidak diperlukan.

Utang memang pelik bagi orang manapun. Bahkan sekelas Shakespeare, yang terkenal dengan risalah-risalah cintanya, pernah berkata: “Jangan meminjamkan uang kepada teman. Karena utang sering kali menyebabkan seseorang kehilangan dirinya sendiri dan juga temannya.” []

Topik: Perencanaan FinansialUtang piutang
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Samawa Till Jannah
Edukasi

Arti Samawa Till Jannah dan Resep Bahagia Berdasar Hadits Nabi

26 Mei 2023
Anak Berkebutuhan Khusus ke Sekolah
Edukasi

Orangtua Harus Paham, Berikut Jenis dan Tips Sukses Sebelum Memasukan Anak Berkebutuhan Khusus ke Sekolah

23 Mei 2023
Cara Menyimpan Seluruh Nomor Kontak Grup Whatsapp
Edukasi

Cara Menyimpan Seluruh Nomor Kontak Grup Whatsapp Sekaligus

9 Mei 2023
Cara Melunasi Hutang
Edukasi

9 Cara Melunasi Hutang dan Menyiasatinya Agar Tidak Jadi Beban

6 Mei 2023
Melahirkan, Pembunuh Nomor Satu Remaja Perempuan
Edukasi

Melahirkan, Pembunuh Nomor Satu Remaja Perempuan

2 Mei 2023
Arti Semoga Lelahmu Menjadi Lillah
Edukasi

Arti Semoga Lelahmu Menjadi Lillah, Motivasi Hidup Berkah

29 April 2023
Lainnya
Selanjutnya
Tukang Dawet di Tepi Sungai Brantas & Peristiwa 1965 (Narasumber Kecil dengan Cerita Besar)

Tukang Dawet di Tepi Sungai Brantas & Peristiwa 1965 (Narasumber Kecil dengan Cerita Besar)

Generasi Hijau Desak Pemerintah Susun RAPBN 2022 Lebih Pro-Lingkungan

Generasi Hijau Desak Pemerintah Susun RAPBN 2022 Lebih Pro-Lingkungan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Pengurus DPW Jubir Milenial Anies Banten Resmi Dikukuhkan, Siap Menangkan Anies
Terkini

Pengurus DPW Jubir Milenial Anies Banten Resmi Dikukuhkan, Siap Menangkan Anies

:: Redaksi
29 Mei 2023

Relawan sejatinya bekerja tanpa bayaran dan mengedepankan keihlasan dalam berjuang memenangkan Anies Baswedan. BARISAN.CO - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jaringan...

Selengkapnya
Dipercepat! Mobil Listrik Bebas Bea Balik Nama dan Pajak Tahunan Mulai Tahun Ini

Dipercepat! Mobil Listrik Bebas Bea Balik Nama dan Pajak Tahunan Mulai Tahun Ini

29 Mei 2023
Pemilu Turki: Kemenangan Petahana, Kekalahan Lembaga Survei

Pemilu Turki: Kemenangan Petahana, Kekalahan Lembaga Survei

29 Mei 2023
Era Disrupsi, Pejabat dan Pengamat

Era Disrupsi, Pejabat dan Pengamat

29 Mei 2023
Izinkan Kembali Ekspor Pasir Laut, LaNyalla Ingatkan Presiden Jokowi

Izinkan Kembali Ekspor Pasir Laut, LaNyalla Ingatkan Presiden Jokowi

29 Mei 2023
pohon politik

Buah Viral Dari Pohon Politik

29 Mei 2023
Kontes Kecantikan

Akademisi Paramadina Soroti Caleg 2024, Artis dan Tokoh Publik Rasa “Kontes Kecantikan”

29 Mei 2023
Lainnya

SOROTAN

Pemilu Turki: Kemenangan Petahana, Kekalahan Lembaga Survei
Opini

Pemilu Turki: Kemenangan Petahana, Kekalahan Lembaga Survei

:: Yayat R Cipasang
29 Mei 2023

JUDUL di atas adalah bentuk dari sinisme yang akut. Ternyata, tidak hanya di Indonesia lembaga survei memiliki penyakit akut melainkan...

Selengkapnya
Era Disrupsi, Pejabat dan Pengamat

Era Disrupsi, Pejabat dan Pengamat

29 Mei 2023
Profesor, Kompresor, Tangan Kiri Capres dan Netizen yang Usil

Profesor, Kompresor, Tangan Kiri Capres dan Netizen yang Usil

27 Mei 2023
PDIP Ngebet Bertemu Prabowo, Suara Ganjar Kritis?

PDIP Ngebet Bertemu Prabowo, Suara Ganjar Kritis?

25 Mei 2023
Terimakasih Gunung Agung!

Terimakasih Gunung Agung!

23 Mei 2023
Sukarno Punya Marhaenisme, Anies Punya Suwartoisme

Sukarno Punya Marhaenisme, Anies Punya Suwartoisme

22 Mei 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang