Melalui visinya ini, Prof. Ghufron ingin KAGAMA berperan aktif dalam isu-isu nasional, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan ekonomi.
KAGAMA harus menjadi agen perubahan yang inklusif, di mana setiap alumni, dari yang berkarier di daerah hingga di kota besar, dapat ikut serta dalam kontribusi yang berarti.
Ia meyakini bahwa inklusivitas adalah kunci untuk membuat setiap alumni terlibat aktif, sehingga KAGAMA tidak hanya dikenal di lingkup alumni UGM, tetapi juga memberi dampak luas bagi masyarakat Indonesia.
Sementara perihal misi, Prof. Ghufron merumuskan beberapa misi utama yang dirancang untuk menghidupkan visinya.
Misi pertama yang ia canangkan adalah Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi Alumni. Prof. Ghufron ingin menciptakan jaringan alumni yang kokoh di berbagai sektor.
Baginya, dengan menjalin kolaborasi kuat antaralumni, KAGAMA akan memiliki kekuatan lebih untuk memberikan kontribusi terhadap isu-isu nasional seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Kolaborasi ini harus bisa diimplementasikan dalam program-program riil yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Pada misi keduanya, Prof. Ghufron menitikberatkan pada Kesejahteraan dan Pengembangan Kapasitas Anggota.
Ia ingin KAGAMA menjadi pusat bagi alumni untuk mengembangkan kapasitas diri dan kesejahteraan ekonomi mereka.
Program pelatihan, seminar, hingga akses peningkatan keterampilan bagi alumni di berbagai daerah menjadi salah satu agenda prioritasnya.
Setiap alumni harus memiliki peluang yang sama untuk berkembang, baik dalam profesi maupun usaha ekonomi.
Prof. Ghufron, bahkan mengusulkan adanya program pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada pengembangan usaha kecil dan menengah yang dikelola alumni.
Tak kalah penting, misi ketiga yang ia usung adalah Digitalisasi dan Inovasi KAGAMA. Prof. Ghufron menilai pentingnya digitalisasi organisasi di era teknologi ini untuk mempermudah komunikasi dan partisipasi antaralumni.
Dengan memanfaatkan platform digital, alumni dapat lebih mudah terhubung, berbagi informasi, serta bekerja sama dalam berbagai inisiatif.
Menurutnya, digitalisasi ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas organisasi, tetapi juga memungkinkan alumni KAGAMA di seluruh Indonesia untuk terlibat dalam waktu yang real-time.
Dukungan terhadap Prof. Ghufron tidak hanya datang dari alumni di pusat, tetapi juga di daerah-daerah yang berharap adanya perubahan positif di KAGAMA.
Sejumlah alumni menyatakan kepercayaan bahwa Prof. Ghufron mampu membawa KAGAMA ke arah yang lebih berdaya guna.