Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Redakan Demam Anak dengan Tali Pusar Bayi

Redaksi
×

Redakan Demam Anak dengan Tali Pusar Bayi

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setiap masyarakat memiliki kearifan lokal sendiri sendiri yang termasuk di dalamnya adalah tentang pengobatan. Dari semua yang dijalankan diyakini memiliki khasiat penyembuhan oleh masyarakat terlepas benar tidaknya dari sisi ilmiah. Bisa jadi karena sugesti, dan bisa jadi karena media peyembuhan tersebut memiliki korelasi dengan penyakit yang sedang dirawat.

Adalah Kusdiono (38 tahun) warga Perumahan Bengkung Harapan, Mranggen, Demak yang mengkisahkan kepada Barisan.co tentang metode pengobatan yang pernah dilakukannya pada Faisal anaknya.

Dirinya mengaku menggunakan sisa tali pusar bayi anaknya sebagai media penyembuhan ketika anak tersebut sakit seperti demam. Seperti apa kisah selengkapnya? Berikut penuturannya.

Bagaimana awal kisah pengobatan tersebut Anda lakukan?

Fasial adalah anak kedua kami dari tiga bersaudara. Saat ia masih bayi tali pusarnya lama untuk putus dan saya mendapat informasi bahwa itu menjadi ciri ciri tali pusar yang bisa digunakan untuk pengobatan anak. Dan ini pun tidak bisa sembarangan, maksudnya hanya bisa digunakan oleh anak atau orang yang memilikinya. Artinya jika Fahmi adiknya menggunakan ini maka tidak akan manjur. 

Saat itu kebetulan tali pusar Faisal setelah dipotong ari ari atau plasentanya baru putus setalah kira kira satu minggu. Maka saya simpan, bahkan sampai saat ini masih saya simpan untuk jaga jaga apabila anak saya sakit.

Kapan anda menggunakan sisa tali pusar tersebut untuk pengobatan?

Kalau tidak salah saat itu Faisal berumur sekitar 4 atau 5 tahun dan mengalami demam panas, tapi tidak saya cek berapa tinggi panasnya karena tidak ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur.

Namun yang jelas Faisal panas bertahan hingga dua hari. Saya sendiri tidak langsung membelikan obat warung seperti bodreksin yang umumnya orang gunakan. Hanya saya suruh dia istirahat

Namun karena dua hari tidak juga turun panasnya, padahal biasanya sehari semalam sudah agak mendingan. Maka saya ambil sisa tali pusar milik Faisal saat bayi dulu. Alhamdulillah malam saya ramu, pagi harinya sudah menurun panas badannya.

Seperti apa cara peramuannya?

Biasa saja, seperti cem ceman. Saya ambil air putih masak boleh panas atau dingin satu gelas. Lalu saya rendam sisa potongan tali pusar yang sudah mengering itu kira kira 10 menit. Setelah itu saya ambil sisa potongan tali pusarnya untuk disimpan lagi, dan saya minumkan air itu kepada Faisal hingga sisa seperempatnya. Dari sisa air yang ana saya gunakan untuk mengusapkannya ke badan Faisal.

Ahli berkata

Dalam beberapa literatur tali pusat dikatakan memiliki jutaan sel punca atau stem cell yang bisa dipakai bagi ibu dan bayi di masa depan. Saat mereka menderita suatu penyakit yang membutuhkan terapi pengobatan sel punca, mereka bisa mengambilnya dari darah tali pusatnya.

Boy Abidin, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menyebutkan bahwa sangat penting mulai saat ini untuk menyimpan darah tali pusat, sesaat setelah melahirkan sebagai investasi biologis.

“Begitu bayi lahir, tali pusat dipotong, lalu kita kumpulkan darah segar dari situ. Darah itulah yang mengandung sel sel yang nantinya akan dibutuhkan manusia di masa yang akan datang. Dia bisa disuntikkan kepada ibu, saat ibu sakit di kemudian hari atau anaknya, saudara kandung bahkan ayah, isa membentuk sel baru yang sudah rusak,” ungkap dr. Boy dalam talk show yang diadakan Cordlife seperti dirilis laman Vemale.

Hal serupa pun disampaikan dr. Meriana Virtin, Medical Advisor Cordlife sebagai Bank Penyimpanan Darah dan Membran Tali Pusat Bayi pertama di Indonesia mengatakan, penyimpanan sel punca pada darah tali pusat telah berhasil membantu terapi pengobatan berbagai penyakit seperti Leukemia, Anemia Aplastik, Neuroblastoma dan lain-lain.