BARISAN.CO – Anak merupakan cahaya bagi keluarga, maka ia didik tumbuh kembangnya. Pertumbuhan jasmaninya seperti anak tumbuh gigi yang biasa tumbuh di bagian depan. Maka acapkali orang tua perhatian atas hal tersebut.
Bahkan banyak berkembang kepercayaan ditengah masyarakat saat bayi tumbuh gigi dikaitkan dengan kondisi demam.
Akhirnya ketika bayi demam lebih sering dijustifikasi sebagai tanda adanya sisi gigi yang tumbuh. Benarkah hal tersebut?
Tumbuh gigi yang menyebabkan demam hanyalah mitos. Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikannya. Saat tumbuh, gigi akan menembus gusi dan membuat suhu tubuh bayi sedikit naik. Namun, tidak akan membuat si kecil mengalami demam tinggi.
Tumbuh gigi akan menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan pada gusi. Gejala ini biasanya mulai muncul 3-5 hari sebelum tumbuh gigi.
Gejala tersebut akan menghilang dengan sendirinya setelah gigi merobek gusi. Hal inilah yang membuat si kecil tidak nyaman. Jadi, jangan heran bayi menjadi lebih rewel saat ia tumbuh gigi.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang dirasakan bayi saat tumbuh gigi adalah mengusap gusi bayi dengan lembut, namun pastikan sudah membersihkan tangan.
Anda juga bisa menggunakan teether dengan bahan yang aman untuk bayi. Teether didesain khusus agar dapat membantu mengurangi sakit dan gatal saat bayi tumbuh gigi.
Jadi tumbuh gigi, yang terjadi ketika gigi bayi pertama kali menembus gusinya, dapat menyebabkan air liur, rasa sakit, dan kerewelan.
Bayi biasanya mulai tumbuh gigi pada usia enam bulan, tetapi setiap anak berbeda. Biasanya, dua gigi depan di gusi bawah tumbuh lebih dulu. Jadi tidak ada bukti yang mendukung gagasan ini.
Memang benar bahwa tumbuh gigi dapat sedikit meningkatkan suhu bayi, tetapi tidak akan cukup untuk menyebabkan demam.
