Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Riwayat Cidera Sendi Berisiko Pengapuran Dini

Redaksi
×

Riwayat Cidera Sendi Berisiko Pengapuran Dini

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COJika kamu memiliki riwayat cidera sendi, hati – hati, kamu berisiko terkena pengapuran dini. Pengapuran sendi dalam kedokteran disebut osteoarthritis, peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. 

Masyarakat kerap menyamakan osteoarthritis dengan osteoporosis. Meski tampak serupa keduanya berbeda. Osteoporosis adalah pengapuran sendi. Jika dianalogikan sebagai pintu, osteoarthritis seperti engsel yang rusak. Harusnya bergerak normal menjadi terganggu dan berbunyi. Sementara osteoporosis seperti kayu pintu yang dimakan rayap, kemudian rapuh dan bolong. 

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Mayapada Hospital Bogor (BMC), Dr Made Wirabhawa M.Biomed, SpOT mengungkapkan ada dua penyebab terjadinya osteoarthritis. Pertama, karena proses degeneratif yakni perubahan sel – sel tubuh yang memengaruhi fungsi organ menyeluruh akibat penuaan.

Kedua, karena riwayat cidera sendi yang pernah dialami sebelumnya. Misalnya pernah kecelakaan dan tulangnya patah. 

“Sebaiknya jika memiliki riwayat cidera sendi langsung ke dokter ortopedi. Karena semakin lama penanganannya akan berisiko pengapuran,” kata Made dalam Instagram Live Mayapada Hospital, Rabu (17/02). 

Osteoarthritis merupakan suatu penyakit yang tak bisa dicegah. Saat orang menginjak usia lebih tua, penyakit ini biasanya akan muncul. Seiring bertambahnya umur seseorang, fungsi sendi dan tulangnya melemah. Produksi cairan sinovial yang berperan sebagai pelumas semakin berkurang. Akibatnya, tulang dan sendi mengalami pergesekkan dan tulang rawan menipis. 

Namun, penyakit ini bisa muncul lebih cepat pada usia 40 – an. Seperti yang sudah dipaparkan Made tadi, trauma sendi yang pernah dialami saat muda, bisa menyebabkan osteoarthritis. Biasanya anak muda gemar berolahraga, lalu mereka cidera. Insiden ini perlu diwaspadai. Jangan diurut, segeralah pergi ke ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Osteoarthritis juga berkaitan dengan sendi-sendi yang menerima berat badan seperti tulang belakang, pinggul, lutut dan engkel. Itu mengapa mayoritas pasien mengeluhkan sakit pada lutut dan pinggang.

“Keluhan pasien pada umumnya nyeri sendi. Yang paling sering sakit lutut dan pinggang,” tutur Made. 

Pada tingkat lanjut, pasien akan mengalami peradangan seperti nyeri dan bengkak. Selanjutnya mulai ada gangguan gerakan. Yang biasanya bisa jongkok, menjadi tidak bisa jongkok. Untuk muslim, yang sebelumnya pada saat salat bisa sujud, menjadi tidak bisa sujud. Osteoarthritis juga menyebabkan perubahan bentuk kaki.

“Biasanya berubah jadi bentuk O dan X,” ucapnya. 

Pengobatan osteoarthrtis ada tiga. Pertama, dengan obat-obatan yang mengandung anti nyeri dan peradangan. Obat yang diberikan bisa diminum atau disuntikkan ke sendi yang mengalami pengapuran. Selain radang dan bengkak, biasanya terjadi juga penumpukan cairan. Dokter akan menyedotnya lebih dahulu baru disuntikkan obat. 

Kedua, dengan fisioterapi. Dan ketiga, dengan operasi. Bagi pasien yang tulang rawannya sudah rusak bisa diganti dengan “onderdil” buatan. Misalnya sendi pinggul yang pengapuran, tulang rawannya bisa diganti. 

Osteoarthritis tidak bisa dicegah. Karena penyakit ini erat kaitannya dengan usia. “Kalau segi usia tidak bisa tapi faktor yang memperberat bisa dihindari,” ujarnya. 

Made menyebutkan faktor – faktor yang bisa dihindari adalah obesitas. Beban tubuh yang berat bisa menyebabkan osteoarthritis lebih cepat. Makanya berat badan harus diturunkan semaksimal mungkin. Dengan diet bisa membantu keluhan pasien. Selanjutnya adalah mereka yang memiliki riwayat cidera, harus segera ke dokter ortopedi. []