Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Saat Banyak Orang Ingin Jadi Kaya, Ternyata Ada Dampak Negatifnya

Redaksi
×

Saat Banyak Orang Ingin Jadi Kaya, Ternyata Ada Dampak Negatifnya

Sebarkan artikel ini

Selain itu, rekan penulis, Dr Renata Bongiorno dari Universitas Exeter dan Bath Spa University (UK) menyampaikan, temuan itu menjadi pengingat bahwa pandangan mayoritas tidak selalu tercermin dalam kebijakan yag memungkinkan akumulasi kekayaan berlebihan oleh sejumlah kecil individu.

“Jika kebanyakan orang berjuang untuk kekayaan terbatas, kebijakan mendukung keinginan orang yang lebih terbatas, seperti pajak kekayaan untuk mendanai inisiatif keberlanjutan, mungkin lebih populer daripada sekarang,” ujar Renata.

Dampak Kesuksesan Pada Psikologis

Daripada itu semua, fenomena empty heart disease menyerang kaum muda di Asia. Kemudian, muncul perasaan depresi dan bahkan ide bunuh diri.

Melansir Psychology Today, wakil kepala pusat pendidikan dan konseling kesehatan mental di Universitas Beijing, Profesor Xu Kaiwen pertama kali pada tahun 2016 menyebut tentang penyakit jantung kosong yang dalam bahasa Cina disebut dengan xongxin bing. Saat itu, Xu mengaitkan siswa yang telah sukses lolos ke universitas elit merasa hatinya kosong dan kehilangan tujuan hidupnya.

Salah seorang psikoterapi berpendapat jika ini bukan hanya jantung, namun kasus diri yang kosong karena kaum muda kebanyakan kehilangan jati dirinya sendiri. Perasaan seperti itu berkembang pesat terutama sejak awal pandemi.

Penyakit jantung kosong lebih kepada kecemasan kronis yang sering kali serta sering depresi dan memiliki ide bunuh.

Di Cina hari ini, meski berhasil menaiki tangga kesuksesan, mereka tetap merasa dikucilkan dan ditinggalkan. Mungkin, ini yang menjadi pemicu di negara tirai bambu tersebut cenderung lebih sedikit orang yang ingin memiliki keinginan tidak terbatas.

Banyak orang mengira setelah kaya, kehidupan menjadi lebih mudah. Kenyataannya, mereka harus tetap bekerja keras untuk mempertahankan itu semua. Tak jarang diantara mereka kehilangan orang terdekat karena tidak memiliki cukup waktu untuk sekadar bertemu.

Well, kembali lagi, keputusan ada di tangan masing-masih. Selagi bisa mengelola semuanya dengan seimbang, maka bukan tidak mungkin, kekayaan dan kebahagiaan bisa berjalan beriringan. [rif]