Dalam dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia difokuskan pada anak-anak dan remaja. Tujuannya, untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih besar tentang dampak AIDS terhadap keluarga, karena saat itu ada stereotip bahwa penderita AIDS identik dengan gay, biseksual atau pengguna narkoba suntik. Tema tersebut membantu mengurangi beberapa stigma seputar penyakit dan meningkatkan pengenalan masalah tersebut sebagai penyakit keluarga.
Pada 1996, kampanye Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh program gabungan PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS), demi memperluas cakupan proyek kampanye. Pada tahun 2004, kampanye AIDS sedunia terdaftar sebagai organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belanda.
Pada tahun 2016, kumpulan LSM terkait HIV dan AIDS (termasuk Panagea Global AIDS dan The AIDS and Rights Alliance for Southern Africa) memulai kampanye untuk mengganti nama Hari AIDS Sedunia menjadi Hari HIV Sedunia.
Di tahun 2020 ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Hari AIDS Sedunia mengangkat tema “Global Solidarity, Resilient Services”. Ini adalah seruan untuk fokus pada kelompok rentan yang sudah berisiko dan memperluas cakupan ke anak-anak dan remaja. WHO dan para mitra memberikan penghormatan kepada semua orang yang bekerja untuk menyediakan layanan HIV. [rif]