Swallow merupakan produk dari PT Sinar Jaya Prakarsa. Kantor dan pabrik pusatnya terletak di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Perusahaan ini telah memproduksi merek ini sejak 28 Februari 1987.
BARISAN.CO – Sejak tahun lalu, Angga Putra Fidrian bersama istri dan anaknya hijrah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2. Tak jarang, ia membagikan kisah kesehariannya di sana.
Sabtu (5/3/2022), melalui akun Twitter-nya, dia memperlihatkan foto warung kopi (warkop) yang baru buka dekat dengan tempat tinggalnya di New York City.
Salah satu, netizen @sushi_booy mengomentari foto tersebut, “Salfok sama swallow yang di gantung.”
Akun @arieparikesit juga mengomentari sandal tersebut, “Sendal Swallow nempel di chillernya iconic bgt.”
Untuk memperjelasnya, pria lulusan Universitas Padjajaran ini mengambil gambar sandal swallow itu, “Ini penampakan sendal swallow warna-warni di samping chiller ya. Kalau ada skyway makin cociks kayaknya.”
Sandal jepit legendaris ini sebenarnya sempat mendunia karena artis Korea, lho! Di tahun 2014, Sehun EXO tampak santai memakai sandal Swallow setibanya di Bandara Incheon. Airport fashion-nya itu menimbulkan decak kagum khususnya bagi penggemarnya di tanah air.
Awalnya, kakinya terluka dan harus diperban sehingga Sehun harus memakai sandal jepit. Kejadian itu terjadi saat berkunjung ke Indonesia untuk konser EXO PLANET #1 THE LOST PLANET in Jakarta. Sehun juga tetap menggunakan sandal yang sama saat berkunjung ke China dan Thailand.
Ga salah kalau harganya sempat melambung. Bahkan, harganya mencapai 200 ribuan di luar negeri. Mahalnya harga sandal Swallow itu membuat masyarakat keheranan karena harganya di pasaran Indonesia tidak semahal itu. Namun, jika diperhatikan, memang kekuatan artis Korea seperti ini dapat mengangkat produk negeri ini.
Sandal ‘Burung Walet’ yang Mendunia
Mengutip laman resminya, Swallow merupakan produk dari PT Sinar Jaya Prakarsa. Kantor dan pabrik pusatnya terletak di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Perusahaan ini telah memproduksi merek ini sejak 28 Februari 1987.
Swallow menjadi merek paling populer sekaligus tertua yang diproduksi oleh perusahaan ini. Sebab, hampir semua orang Indonesia mengenal merek ini. Makna nama dan lambang di sandal ini melambangkan burung walet yang diartikan kebebasan, pertumbuhan, serta kesetiaan. Maka, tak mengherankan jika meski telah puluhan tahun, Swallow tak pernah berganti logo.
Pemilik sekaligus komisarisnya ialah pria keturunan Belanda, Amir Djohan. Saat mulai beroperasi, perusahan ini memiliki 500 karyawan dan kini terus berkembang hingga mencapai ribuan karyawan. Selain mengembangkan inovasi, pabrik ini juga mengadopsi mesin serta teknologi terbaru.
Bulan lalu, sneaker merk Aerostreet berkolaborasi dengan Swallow menghadirkan lini sepatu edisi terbatas. Hanya dalam hitungan menit, sneakers dengan varian warna merah, hijau, hitam, dan biru itu ludes terjual. Ciamik.
Kamu masih malu pakai sandal jepit Swallow yang buatan dalam negeri? Padahal, sandalnya sudah kemana-mana, kamunya masih di situ saja. Yuk, mulai ubah kebiasaan dengan membeli serta mengenakan produk dalam negeri. Kalau bukan kita, siapa lagi? [rif]
