Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Sinopsis Inside Man; Setiap Orang Miliki Sisi Terang dan Gelap dan Kita Bebas Memilihnya

Redaksi
×

Sinopsis Inside Man; Setiap Orang Miliki Sisi Terang dan Gelap dan Kita Bebas Memilihnya

Sebarkan artikel ini

Inside Man bercerita tentang seorang vikaris yang berusaha melindungi keluarganya.

BARISAN.CO – Drama Inside Man dirilis Netflix pada 31 Oktober lalu. Diperankan David Tennant sebagai seorang vikaris bernama Harry.

Cambridge Dictionary mendefinisikan vikaris sebagai seorang imam di Gereja Inggris yang bertanggung jawab atas sebuah gereja dan kebutuhan keagamaan orang-orang di wilayah tertentu.

Harry begitu dikagumi oleh jemaat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai vikaris, dia hidup begitu lurus mengikuti tuntunan ajaran agama.

Namun, suatu hari, seorang jemaat gerejanya datang menitipkan flashdisk berisi video porno anak-anak. Janice (Dolly Wells), melihat video itu. Dia menuduh, video porno itu milik Ben, anak Harry dan Mary (Lyndsey Marshal).

Janice mengancam akan melaporkan Ben ke polisi atas tuduhan pedofil. Mendengar itu, Mary mengurung Janice di gudang bawah tanah yang kedap suara.

Merasa curiga dengan pesan terakhir Janice, seorang jurnalis, Beth (Lydia West) mengunjungi Grieff (Stanley Tucci), seorang terpidana mati karena membunuh dan memenggal kepala istrinya. Grieff dikenal memiliki kemampuan menganalisa hilangnya seseorang. Beth pun mencari tahu keberadaan Janice melalui Grieff.

Awalnya, Harry khawatir dengan keputusan Mary tersebut. Akan tetapi, seperti yang dikatakan Taraji P. Henson, tiap manusia memiliki sisi terang dan gelap dan terserah kita untuk memilih jalan mana yang akan kita jalani.

“Sekalipun kamu memulai dari sisi gelap, bukan berarti harus melanjutkan perjalanan seperti itu. Kamu punya waktu untuk memutarnya,” terang Taraji.

Harry ingin melindungi putra semata wayangnya. Terlebih, Janice tidak percaya bahwa video itu bukan milik Ben. Ditambah, Mary mengutarakan pikirannya untuk membunuh Janice. Tak ingin, keluarganya hancur, Harry mengambil keputusan sendiri.

Di sisi lain, Beth tetap berusaha mencari Janice. Dia dibawa kenalan Grieff ke apartemen milik Janice. Di sana, dia bertemu Mary yang membawa barang-barang milik Janice.

Khawatir akan ketahuan, Mary mengancam Beth dengan pisau.

Sementara, Ben ternyata terkurung di dalam gudang bersama Janice. Orangtuanya tidak mengetahui hal itu sama sekali karena Ben saat dihubungi mengatakan sedang di rumah pacarnya.

Semuanya menjadi kacau. Akankah Janice mati di tangan Harry atau Mary atau Ben? Berhasilkah Beth menyelamatkan temannya itu?