Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Tokoh & Peristiwa

Sosok Raden Aria Wangsakara, Leluhur KH Ma’ruf Amin yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional

:: Thomi Rifai
10 November 2021
dalam Tokoh & Peristiwa
Sosok Raden Aria Wangsakara, Leluhur KH Ma’ruf Amin yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Raden Aria Wangsakara (ist)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Pemerintah hari ini memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pahlawan. Salah satunya berasal dari Banten, yakni Raden Aria Wangsakara.

Raden Aria Wangsakara mendapat gelar Pahlawan Nasional bersama dengan tiga tokoh lainnya, yakni Tombolotutu, pejuang kemerdekaan asal Parigi Moutong; Sultan Aji Muhammad Idris, Sultan ke-14 Kesultanan Kutai Kartanegara; dan Usmar Ismail, maestro film asal DKI Jakarta.

Seperti tiga tokoh yang mendapat gelar pahlawan hari ini, Raden Aria Wangsakara memiliki kontribusi yang luar biasa pada sejarah bangsa.

Mengutip buku Ki Luluhur Rekam Jejak Sejarah Raden Aria Wangsakara, Raden Aria Wangsakara lahir pada 1024 H atau 1615 M dari keluarga Kerajaan Sumedang Larang. Ayahnya adalah Wiraraja I, sementara ibunya Putri Dewi Cipta/Nyimas Cipta.

BACAJUGA

khittah Nahdlatul Ulama

Wapres: Khittah Nahdlatul Ulama adalah Perjuangan Perbaikan

22 Desember 2021
Sepak Terjang Usmar Ismail: Sastrawan, Wartawan, Tentara, Hingga Tokoh Perfilman yang Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Sepak Terjang Usmar Ismail: Sastrawan, Wartawan, Tentara, Hingga Tokoh Perfilman yang Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

9 November 2021

Awal Perjuangannya

Di tahun 1640, Raden Aria Wangsakara memilih merantau ke Tangerang, Banten akibat berselisih dengan keluarganya. Raden Aria tidak setuju terhadap tindakan keluarganya yang menggadaikan kedaulatan Kerajaan Sumedang Larang kepada penjajah Belanda.

Dalam hijrahnya, dia melalui Sungai Cisadane pada 1640. Pada akhirnya, Raden Aria menetap dan membangun pesantren di Kawasan Grendeng, Karawaci.

Setelah pindah ke Tangerang, ia pun mendirikan pesantren di Kawasan Grendeng Karawaci dan kemudian menetap di sana. Pesantren tersebut pun mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Jumlah pengikutnya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Daerah inilah yang kemudian menjadi wilayang Tangerang.

Pada tahun 1652-1653 M, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang sudah mencium aktivitas penyebaran agama di Lengkong Kyai ini, kemudian mendirikan benteng di sebelah timur Sungai Cisadane yang persis berseberangan dengan wilayah kekuasaan Aria Wangsakara.

VOC juga memprovokasi dan menakuti warga Lengkong Kyai dengan mengarahkan tembakan meriam ke arah Lengkong Kyai.

Sikap Kompeni ini memicu pertempuran antara Kompeni Belanda dengan rakyat Tangerang di bawah kepemimpinan Aria Wangsakara. Peristiwa ini menjadi titik awal tumbuhnya jiwa patriotik rakyat Tangerang di bawah kepemimpinan Aria Wangsakara.

Lewat kegigihan dan jiwa kepahlawanan kolektif, warga Lengkong akhirnya berhasil mempertahankan wilayahnya ini melalui pertempuran yang berkobar selama tujuh bulan berturut-turut.

Aria Wangsakara juga memiliki andil terbentuknya kerjasama perjuangan antara Kerajaan Banten, Mataram dan Makasar, sehingga pernah saling bekerjasama melawan VOC di abad 17 M.

Atas andil Raden Aria Wangsakara juga, pada tahun 1641, Raja Mataram ketiga disahkan sebagai Syarif Mekah dengan penobatan gelar Sultan Abdullah Muhammad Al Matarami / Sultan Agung Mataram.

Peninggalan Raden Aria Wangsakara

Aria Wangsakara gugur dalam pertempuran dengan penjajah dan dimakamkan di Desa Lengkong Kiai, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Ada hal-hal yang masih menjadi kebiasaan hingga saat ini di wilayah Pagedangan yang kental sekali akan peninggalan ulama pejuang tersebut. Karena Raden Aria Wangsakara adalah keturunan dari daerah Sumedang dari segi bahasa rata-rata warga di sana masih terkadang menggunakan bahasa Sunda halus, seperti penggunaan bahasa di wilayah Sumedang.

Selain bahasa, ada juga sumur tujuh yang saat ini ditutup karena alasan banyak disalahgunakan pengunjung.

Sebagai informasi, rupanya Raden Aria Wangsakara juga merupakan garis leluhur dari KH Ma’ruf Amin, Penyanyi Rhoma Irama dan Gubernur Banten Wahidin Halim. [rif]

Topik: Gelar Pahlawan NasionalKH Ma’ruf AminRaden Aria WangsakaraRhoma IramaSultan Aji Muhammad IdrisTombolotutuUsmar IsmailWahidin Halim
Thomi Rifai

Thomi Rifai

POS LAINNYA

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra
Tokoh & Peristiwa

Terpilih Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025, Ini Profil Azyumardi Azra

18 Mei 2022
Kematian Shireen Abu Akleh, Tamparan Keras Bagi Jurnalis Hari Ini
Tokoh & Peristiwa

Kematian Shireen Abu Akleh, Tamparan Keras Bagi Jurnalis Hari Ini

13 Mei 2022
Oluyemi Adetiba-Orija: Pengacara Paling Baik Hati di Dunia
Sosok

Oluyemi Adetiba-Orija: Pengacara Paling Baik Hati di Dunia

12 Mei 2022
Investasi Menjadi Kunci Sukses dari Petugas Kebersihan, Ronald Read
Sosok

Investasi Menjadi Kunci Sukses dari Petugas Kebersihan, Ronald Read

4 Mei 2022
Alasan Ditetapkannya Hari Kartini dan Perbedaanya dengan Hari Ibu
Tokoh & Peristiwa

Alasan Ditetapkannya Hari Kartini dan Perbedaanya dengan Hari Ibu

21 April 2022
Dr. Suryadi Nomi: Barisan Nusantara Harus Mencari Talenta dan Potensi Pemimpin Masa Depan
Tokoh & Peristiwa

Dr. Suryadi Nomi: Barisan Nusantara Harus Mencari Talenta dan Potensi Pemimpin Masa Depan

18 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Tersedak Air Liur, Kira-kira Apa Penyebabnya?

Tersedak Air Liur, Kira-kira Apa Penyebabnya?

Kenang Jasa Tirto Adhi Soerjo, Nama Tokoh Pers Nasional Ini Diabadikan sebagai Nama Jalan di Bogor

Kenang Jasa Tirto Adhi Soerjo, Nama Tokoh Pers Nasional Ini Diabadikan sebagai Nama Jalan di Bogor

TRANSLATE

TERBARU

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

Kolaborasi dan Ekosistem, Penopang Model Bisnis Bank Digital

20 Mei 2022
ekspor beras DKI Jakarta

Peristiwa Bersejarah, DKI Jakarta Ekspor Perdana Beras ke Arab Saudi

20 Mei 2022
Kesusastraan jawa

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

20 Mei 2022
Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

Surplus/Defisit (Rp Triliun), 2000-2022

20 Mei 2022
berharaplah kepada allah

Berharaplah Kepada Allah, Hati Jadi Tenang

20 Mei 2022
Fakta-fakta Seputar Minyak Goreng Curah yang Batal Dilarang Penjualannya

Ekspor Kembali Diizinkan Meski Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Bukti Ketidakbecusan Menteri Jokowi

20 Mei 2022

SOROTAN

Kasus Ruhut Sitompul
Opini

Kasus Ruhut, Waktu yang Tepat Rekonsiliasi

:: Yayat R Cipasang
16 Mei 2022

Kasus Ruhut Sitompul

Selengkapnya
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Mewabah Gegara Tergiur Impor Ternak Murah

11 Mei 2022
Ganjar Little Jokowi

Ganjar Little Jokowi, Untung atau Buntung?

8 Mei 2022
politik kadal gurun

Kisah Kecebong, Kampret dan Kadal Gurun

6 Mei 2022
Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

Benarkah Bule Itu Pasti Kaya? Tidak!

5 Mei 2022
Kesalehan Sosial dan Islamophobia

Jilbab, Kesalehan Sosial dan Islamophobia

1 Mei 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang