Barisan.co – Meski Pandemi Covid-19 tidak lantas berhenti total berkegiatan. Di Kota Semarang masih memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Sebagaimana kata Ketua Dewan Kesenian Semarang (Dekase) Handry TM, bersastra di musim Pandemi, musim Pandemi kok bersastra.
Bertempat di Open Theatre dalam acara Srawung Sastra Balai Bahasa Jawa Tengah, Handry TM berharap dapat menghadirkan penulis-penulis yang sudah malang melintang di media maupun di perlombaan.
“Ada banyak penulis. Namun jarang dihadirkan, karena mereka masih malu menampakan dirinya,” tuturnya, Rabu (16/9/2020) malam.
Lain lagi dengan Budi Maryono memiliki beberapa keinginan dan memberikan masukan kepada Balai Bahasa Jawa Tengah (BBJT) di periode kepala BBJT yang baru Ganjar Harimansyah.
“Saatnya melakukan pencerdasan literasi digital. Juga mulai memberikan ruang bagi sastrawan untuk berkarya melalui program residensi,” ucapnya
Budi Maryono menyampaikan perihal penerbitan di Jawa Tengah. Sebenarnya banyak penerbit di Jawa Tengah. Namun mereka kesulitan untuk memasarkannya.
“Saya berharap dari dinas maupun instansi pemerintah turut membeli. Bukan hanya sekadar membeli penerbit besar dan di luar Jawa Tengah pula,” imbuh Budi.
Sementara itu Tirto Suwondo Kepala BBJT yang lama menyampaikan program kerja yang sudah terrealisasi baik penganugrahan prasidatama, kepenulisan buku (cerpen, puisi, maupun esai) dan tentunya pelatihan-pelatihan kesusastraan.
“Namun satu tahun menjelang purna tugas, dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Anggaran kegiatanpun harus dipotong untuk penanganan Covid-19.
Kepala BBJT Ganjar Harimansyah akan melanjutkan program kerja sebelumnya. “Nanti BBJT akan membuat majalah khusus sastra. Nama majalahnya Karas,” kata Ganjar.
Baca Puisi
Srawung Sastra dipandu Lukni Maulana An Nairi. Dibuka dengan musikalisasi puisi dari komunitas Kolaboart. Acara yang didukung Dewan Kesenian Semarang, Lesbumi NU Jawa Tengah, Sanggar Smara Muruhita BBJT, dan Ambar Nusantara sebagai upaya mensinergikan program BBJT dengan sastrawan di Jawa Tengah.
Para penyair turut menampilkan pembacaan puisi seperti Agung Wig Patidusa, Didit Jepe, NWU Gabriel Genesis, dan suluk dari Muhammad Nawir. Tidak mau kalah Kepala BBJT juga tutur membacakan puisi karyanya.
Pegiat Ambart Nusantara dan penggagas acara Slamet Unggul mengatakan meski pandemi Covid-19 sastrawan sangat antusias meramaikan acara Srawung Sastra.
“Tentu sesuai dengan protokol kesehatan. Cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak,” pungkas Slamet. (Red)