Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Stigma Terhadap ODHA Dapat Mendorong Keinginan Bunuh Diri

Redaksi
×

Stigma Terhadap ODHA Dapat Mendorong Keinginan Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini

Selain itu, Liboro menyoroti ODHA secara historis juga menghadapi berbagai faktor sindrom yang ditemukan, seperti penggunaaan narkoba yang bermasalah, kompulsif seksual, kekerasan pasanga, tunawisma, serta depresi.

Liboro juga menambahkan jika kebanyakan ODHA merupakan minoritas seksual dan gender, ras dan etnis minoritas, pengguna narkoba suntikan, serta pekerja seks yang bebannya meningkat karena harus berurusan dengan stigma HIV/AIDS dimana-mana dan merusak sejak awal epidemi yang tetap menjadi pendorong bunuh diri secara konsisten.

Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan jumlah ODHA pada tahun 2020 sebanyak 543.075 yang tersebar di seluruh tanah air. Namun, tidak semua ODHA rutin menjalani tes VL HIV sesuai rekomendasi yang ada.

Kemenkes bersama mitranya juga mengajak masyarakat untuk mensukseskan Three Zero di tahun 2030 antara lain dengan tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, nol kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma maupun diskriminasi bagi penderita HIV/AIDS (ODHA).

Tahun lalu, target sebanyak 258.340 ODHA mendapatkan terapi ARV. Baru 50 persen atau 17 provinsi yang telah mencapai target ODHA yaitu Aceh, Jambi, Bali, Banten, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Babel, Jabar, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalsen, Kaltim, Kalteng, Sulut, serta Gorontalo. [rif]