Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Survei: Bankir Milenial Cenderung Problem Solver dan Rasional dalam Mengambil Keputusan

Redaksi
×

Survei: Bankir Milenial Cenderung Problem Solver dan Rasional dalam Mengambil Keputusan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setiap generasi mempunyai karakteristiknya masing-masing. Tak terkecuali dengan pekerja di sektor perbankan. Hal tersebut baru saja dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dalam rentang waktu Januari 2019 hingga Oktober 2021.

Penelitian berjudul “Personality Bankir 2021” ini memiliki 891 responden, yang dibagi berdasarkan generasinya, maka ada empat generasi di dalamnya. Pertama, generasi Baby Boomers yang merupakan kelahiran sebelum 1966. Kedua, generasi X yang merupakan kelahiran antara 1966 dan 1984.

Lalu yang ketiga adalah generasi Y yang merupakan kelahiran antara 1984 dan 1996. Terakhir, keempat adalah generasi Z yang merupakan kelahiran setelah 1996. Untuk generasi Y dan Z populer juga disebut sebagai generasi milenial.

Adapun dari profil responden sendiri, terpetakan dominan dari generasi X sebanyak 45,79 persen. Kemudian, generasi Y dan Z masing-masing 25,93 persen dan 27,95 persen. Sedangkan, generasi Baby Boomers sangat sedikit hanya 0,30 persen.

Hasil Penelitian

Menariknya, berdasar penelitian ini diperolehlah kesimpulan bahwa generasi Milenial cenderung problem solver. Dan, menggunakan acuan teori Intuitive vs Rational versi Harren (1979), generasi Y dan Z atau Milenial cenderung mempunyai gaya rasional dalam mengambil keputusan. 

Berkebalikan dengan generasi Baby Boomers dan generasi X yang cenderung bergaya intuisi dalam mengambil keputusan. Khususnya, generasi Baby Boomers lebih dominan dengan intuisinya dengan proporsi hingga 96,23 persen.

Sementara itu, dilihat dari tipe kepemimpinannya, generasi milenial cenderung problem solver, yaitu dominan melibatkan bawahan dalam membuat keputusan. Tipe ini juga banyak memberikan dukungan dan arahan ke bawahannya.

Di samping itu, tipe kepemimpinan juga menjadi ciri khas masing-masing generasi. Seperti Baby Boomers, misalnya, yang cenderung directing, yaitu dominan membuat keputusan sendiri. Dimana lebih sedikit memberikan dukungan namun banyak mengarahkan.

Dan, generasi X cenderung developing, yakni memberikan dukungan yang diperlukan bawahan serta memberikan tanggung jawab. Karenanya, tipe ini tidak suka mendikte bawahan tapi justru banyak memberikan dukungan.

Kolaborasi Antar Generasi

Keunikan karakteristik masing-masing generasi menyimpan potensi besar bagi pengembangan perusahaan, khususnya di dunia perbankan. Dimana proses digitalisasi di sektor perbankan berlangsung dengan sangat cepat.

Bersama dengan itu, para bankir pun dituntut untuk mampu membuat keputusan secara tepat dan cepat. Kecepatan itu pun harus dibuktikan dengan kemampuan mengakselerasi dan menyederhanakan proses bisnis agar lincah dan dinamis. Disinilah kemudian, kolaborasi antar generasi menjadi penting untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan dalam proses pengambilan keputusan.

Khususnya bagi generasi Milenial, kecenderungan problem solver dan rasional dalam mengambil keputusan adalah kelebihan tersendiri bagi generasi ini. Walaupun, lagi-lagi, penelitian ini tidak memiliki maksud untuk menilai bahwa generasi yang satu lebih dari generasi yang lain. Melainkan, memetakan keunikan karakteristik masing-masing generasi. [rif]