Scroll untuk baca artikel
Blog

Sushruta: Bapak Bedah Plastik

Redaksi
×

Sushruta: Bapak Bedah Plastik

Sebarkan artikel ini

Bagi yang diterima, Sushrita menginstrukskan mereka melatih kemampuannya dengan memotong sayuran atau hewan mati untuk penyempurnaan panjang serta kedalaman sayatan yang dihasilkan. Setelah dirasa mampu, barulah mereka diizinkan melakukan operasinya sendiri.

Karya medisnya kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab di abad 750 SM dan masuk ke Eropa melalui perantara.

Perkembangan Bedah Plastik Modern

Berkembangnya bedah plastik secara signifikan terjadi selama 1960-an. Kala itu, silikon digunakan sebagai zat yang dibuah dan menjadi bahan utama dari berbagai prosedur kosmetik. Di tahun 1962, Dr. Chronin menciptakan perangkat implan payudara baru yang terbuat dari silikon. Kemudian, di tahun-tahun berikutnya, implan digunakan di berbagai bagian tubuh manusia.

Berdasarkan survei International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) di tahun 2020, Amerika Serikat menjadi negara yang melakukan operasi dan prosedur kosmetik terbanyak, yakni sejumlah 1.485.116. Masih dari survei yang sama, pembesaran payudara paling populer di AS sebanyak 371.997 operasi.

Mengutip Portland Plastic Surgery Group, bagi banyak perempuan memiliki implan payudara dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membantu mereka merasa lebih feminin. Namun begitu, perempuan Barat lebih mungkin menginginkannya kemungkinan karena faktor ciacar dan budaya. Perempuan di sana lebih banyak menghabiskan waktu di pantai dengan mengenakan bikini dan memiliki payudara lebih besar menjadi begitu berarti.

Dengan popularitas pembesaran payudara di Barat, sangat penting memahami prosedur yang tepat mulai dari memilih ahli bedah plastik yang bersertifikat dan lulus tes ketat setelah bertahun-tahun berlatih fokus terhadap operasi plastik. Atau jika tidak, risiko besar menghantui, misalnya saja infeksi, implan yang pecah, dan lain sebagainya. [rif]