Lalu Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memberikan pesan kepada para pecinta
Wahai orang yang menyalakan api untuk menerangi orang lain
sementara dirinya terbakar dengan panasnya api itu
Inikah ilmu yang kau petik dari yang kau tanam
dan inikah buah yang kau harapkan untuk dimakan
Inikah jalan yang kau sukai untuk dirimu di dunia
dan akhirat yakni kedudukan dan uang
Selain itu ia juga berpesan untuk menjaga pandangan yakni mata, sebab mata adalah petunjuk jalan dan utusan syahwat. Sedangkan memelihara pandangan merupakan pokok dari memelihara kemaluan.
Wahai orang yang melepaskan penah pandangan
Dengan penuh kesungguhan
Engkau sendirilah korban anak dari panah
Yang kau lepas itu
Anak panah yang kau kepas itu
Tidak akan menemui sasarannya
Wahai orang yang mengutus pandangan mata
Yang mencari obat penawarnya
Tahanlah utusanmu itu
Niscaya kehancuran tidak akan datang
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam syairnya masih menekankan pentingnya menjaga pandangan, sebab melalui pandangan inilah awal mula masuk ke ruang yang disebut hati. Sebagaimana syair berikut ini:
Selama Anda memandang dan terus memandang
Setiap yang indah dan mempesona
Sedangkan Anda menyangka
Bahwa itu adalah obat dari lukamu
Padahal kenyataannya
Itu adalah kepedihan di atas kepedihan
Engkau sembelih pandanganmu itu
Dengan air mata dan tangisan
Padahal kenyataannya
Hatimulah yang menjadi korban penyembelihan itu. [Luk]