Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Tanda dan Penyebab Orang Tak Pandai Bersosialisasi

Redaksi
×

Tanda dan Penyebab Orang Tak Pandai Bersosialisasi

Sebarkan artikel ini

“Bersosialisasi lebih positif daripada sendirian. Itulah sebabnya pertemuan sangat popular karena orang tidak suka sendirian. Namun, keterampilan itu penting untuk dipelajari,”Mihaly Robert Csikszentmihalyi (Psikolog)

BARISAN.CO – Berjuang dengan keterampilan sosial, tidak sama dengan menolak untuk bersosialisasi. Orang-orang ini cenderung ingin berinteraksi, namun ketika melakukannya, itu tidak berjalan dengan baik.

Mereka berjuang membuat percakapan malah tampak tidak disukai orang lain. Orang mungkin mengalami kesulitan memahami isyarat sosial dan mengikuti aturan sosial.

Bahkan, mereka kesulitan untuk membentuk persahabatan dan bekerja sama dengan orang lain. Kemungkinan, mereka menghindari interaksi dan terisolasi karena tak pandai bersosialisasi.

Jajak pendapat Gallup tahun 2008 menemukan, individu yang sendirian sepanjang hari memiliki kinerja paling buruk dalam Indeks Kebahagiaan-Stres. Itu menandakan, pentingnya sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.

HealthiNation menyebut, manfaat yang didapatkan dari sosialisasi antara lain adalah meningkatkan kesehatan otak dan kesehatan mental, serta ikatan sosial yang positif dapat membuat sistem kekebalan menjadi lebih kuat.

Tanda Orang Tak Pandai Bersosialisasi

Ada beragam tanda seseorang memiliki keterampilan sosial yang buruk. Misalnya, tidak mengerti sarkasme. Jenis majas ini digunakan untuk mencemooh atau menyindir orang lain. Saat kita mendengarnya mungkin menganggapnya itu hanya angin lalu.

“Dasar malas! Pakaian kotor pun tak juga dicuci.” Kalimat ini mungkin bisa dianggap sebagai bercandaan terutama yang mengatakan itu adalah orang dekat. Sebenarnya, maksud orang itu agar kita mencuci pakaian yang menumpuk karena bau tak sedap, namun apa daya karena bebal tak jua berubah.

Tanda orang tak pandai bersosialisasi selanjutnya adalah membagikan informasi yang tidak pantas. Contohnya begini, saat kita membahas tentang seks mungkin kita akan membahasnya antar perempuan atau antar laki-laki saja. Bukan perempuan membahasnya dengan teman laki-laki. Tentu ini tidak pantas. Terlebih ada batasan untuk membagikan informasi. Hal sensitif sebaiknya dibagikan kepada orang dekat. Bukan diumbar seakan itu obralan apalagi jika itu berhubungan dengan aib.

Tanda ketiga adalah tidak memahami orang sedang merasa kesal. Saat orang kesal tentu akan merasa lebih sensitif. Enggan untuk membahas hal-hal tertentu atau pun mendengarkan curhatan kita. Dia sedang ada beban kok malah ditambah bikin pusing. Heran.

Ketidakpekaan dalam melihat situasi seperti ini juga dipandang sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan sosial dengan baik.

Tanda keempat, menjadi pendengar yang buruk. Saat orang bercerita, orang dengan kemampuan sosial yang buruk ini cenderung mengabaikannya. Mereka menganggap orang lain tidak penting. Padahal, saat mereka ingin berkeluh-kesah, orang-orang itu yang menjadi tumpahannya. Akan tetapi, di saat sebaliknya, mereka mengabaikannya.

Atau bisa juga, saat dinasehati, mereka lebih memilih untuk mengambil solusi sendiri. Padahal, sudah ke A hingga Z meminta saran. Jenis orang seperti ini dikenal juga dikenal istilah askhole.

Penyebabnya

Apa penyebab orang memiliki keterampilan sosial yang buruk? Mengutip Get The Friends You Want, berikut empat kemungkinan penyebabnya.

  • Pola asuhan

Jika tidak memiliki banyak paparan bersosialisasi saat tumbuh dewasa, maka itu bisa menjadi alasan hingga hari ini memiliki keterampilan sosial yang buruk. Banyak orang yang paling aktif secara sosial adalah mereka telah menghabiskan masa kecilnya dengan berkeliaran dengan tetangga atau aktif di sekolah. Namun, apabila saat kecil pendiam, maka hingga dewasa pun cenderung akan tetap menjadi pendiam.

Pola pengasuhan berperan agar anak bisa terbiasa dalam bersosialisasi. Sehingga, apabila orang tua melarang anak bergaul saat kecil dan meminta mereka hanya untuk belajar, kemungkinan mereka akan kesulitan beradaptasi dalam lingkungan yang baru.