Dari Elon Musk hingga Greta Thunberg, deretan tokoh dunia ini membuktikan orang dengan autisme itu spesial.
BARISAN.CO – Karakteristik gangguan spektrum autisme (ASD) dapat dideteksi pada anak usia dini, namun sering kali tidak terdiagnosis hingga ia tumbuh beranjak dewasa. Ditandai dengan tingkat kesulitan dalam interaksi sosial dan berkomunikasi. Karakteristik lainnya ialah pola aktivitas dan perilaku yang tidak biasa, seperti kesulitan berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain, fokus terhadap detail, dan menunjukkan reaksi tidak biasa kepada sensasi.
Orang dengan autisme sering memiliki kondisi bersamaan, seperti epilepsi, depresi, kecemasan dan gangguan hiperaktif defisit serta perlitaku yang menantang, misalnya kesulitan tidur dan melukai diri sendiri. Tingkat fungsi intelektualnya pun beragam. Mulai dari gangguan berat hingga tingkat yang lebih tinggi.
Istilah autisme pertama kali muncul pada tahun 1911 oleh psikiater, Eugen Bleuler untuk menggambarkan sekelompok gejala tertentu yang dianggap gejala sederhana skizofrenia sebagai penarikan sosial ekstrem. Dengan penyelidikan dan penelitian berkelanjutan, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Kesadaran Autisme Sedunia pada 2 April melalui Resolusi 62/139. Kemudian, diadopsi pada 18 Desember 2007 agar mendorong negara-negara anggota PBB mengambil tindakan meningkatkna kesadaran tentang orang dengan ASD dan mendukung penelitian menemukan cara baru yang dapat meningkatkan kesehatan serta inklusi.
Tahun ini, Hari Peduli Autisme Sedunia akan membahas pendidikan inklusif dalam konteks SDG 4 yang menjadi kunci dari janji transformatif untuk tidak meninggalkan siapa pun.
Tahun 2013, American Psychiatric Association (APA) dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder menggabungkan semua subkategori autisme dan kondisi terkait pada satu kategori terpadu. Termasuk diantaranya ialah karakteristik bervariasi, tingkat keparahan, dan presentasi gejala.
Deretan Tokoh Dunia yang Hidup dengan Autisme
WHO memperkirakan sekitar satu dari 160 anak memiliki ASD. Mereka sering menjadi sasaran stigma, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Padahal, orang dengan ASD, beberapa diantaranya adalah orang terkenal dan diakui dunia.