BARISAN.CO – Kemajuan teknologi yang menjadi fasililitas dan gaya hidup masyarakat modern, ternyata tidak selamanya memudahkan. Terbukti tidak sedikit para orang tua yang justru merasa tidak berhasil mendidik anak-anaknya di zaman teknologi yang kian pesat ini.
Parahnya, ada sebagian orang tua yang menyerah dan pasrah. Urusan pendidikan pokoknya serahkan saja ke pihak sekolah.
Berdalih kesibukan kerja dan mengejar karir, tugas orang tua akhirnya beralih menjadi ATM berjalan dan pelunas biaya yang dibutuhkan. Selebihnya ia tidak tahu apa-apa tentang perkembangan pendidikan anaknya.
Acapkali soal masalah pendidikan, maka orang tua demikian itu langsung menyahuti dengan menyodorkan deretan nama-nama sekolah elit dan bergengsi. Idealnya orang tualah sebagai orang pertama yang bertanggung jawab atas pendidikan dan perilaku anak-anak yang dilahirkan dari rahim ibu mereka.
Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengajarkan bagaimana cara mendidik seorang anak yang masih kecil melalui sabda beliau,
“Ajarilah, permudahlah, janganlah engkau persulit, berilah kabar gembira, jangan engkau beri ancaman. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah diam.” (H.R. Ahmad dan Bukhari).
Ada banyak metode pendidikan akhlak yang bisa disimpulkan dari hadits-hadits Nabi Muhamamd Saw. dan juga dari perilaku sosial Nabi kepada anak-anak. Selain itu, ada pula yang diambil dari dialog langsung antara beliau dengan anak-anak atau kepada para bapak tentang cara memperlakukan anak-anak mereka.
Menurut Muhammad Nur Abdul Hafiz Suwaid dalam buku Prophetic Parenting; Cara Nabi Mendidik Anak (2010), metode Nabi Muhammad dalam mendidik anak bisa direalisasikan ke dalam beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, menampilkan suri teladan yang baik.
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode yang terbukti berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek akhlak, spiritual, dan etos sosial dalam diri anak. Orang tua adalah figur terbaik dalam pandangan anak di mana tindak-tanduk orang tua senantiasa ditiru oleh mereka.
Suri teladan yang baik akan berdampak besar pada kepribadian anak hingga dewasa nanti. Hal ini disebabkan mayoritas yang ditiru anak berasal dari kedua orangtuanya. Bahkan, bisa dipastikan pengaruh yang paling dominan pasti berasal dari ajaran dan perilaku kedua orang tuanya.
Rasulullah Saw. memerintahkan kepada kedua orang tua untuk menjadi suri teladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku jujur ketika berhubungan dengan anak. Mengapa? Sebab, anak-anak akan selalu memperhatikan dan meneladani sikap dan perilaku orang dewasa.