Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Sastra

Tentang Penilaian Puisi: Pengalaman dan Bentuk

:: Redaksi
27 Agustus 2020
dalam Sastra
Tentang Penilaian Puisi: Pengalaman dan Bentuk

Eko Tunas

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Salah satu karya sastra paling digemari di media sosial khususnya Facebook adalah puisi. Banyak pemuisi atau penyair lahir dari rahim media sosial facebook. Menjadi wajar karena media cetak mulai tergerus arus teknologi media digital atau media online.

Puisi merupakan karya sastra yang memiliki makna dan keindahan bahasa. Sastrawan besar Indonesia lahir melalui karya-karya puisi yang memiliki makna dan keindahan. Sebut saja Ws Rendra, Sapardi Djoko Darmono, Chairil Anwar, Widji Thukul, dan lain sebagainya. Tentu para sastrawan tersebut memiliki gaya bahasanya sendiri dan pengalamannya yang dilaluinya.

Seiring perkembangan media sosial facebook, banyak para penyair lahir. Mulai dari kegiatan-kegiatan panggung, menulis antologi bersama, dan grup-grup facebook yang tersebar. Lantas apakah sekadar status atau memang benar-benar puisi.

Budayawan Eko Tunas menyatakan, saya suka puisi yang biasa. Biasa dalam pengertian sudah tidak butuh kritik atau pujian. Puisi yang secara bentuk dan isi seimbang.

BACAJUGA

majelis budaya lesbumi jateng

Majelis Budaya dan Saptawikrama

2 Agustus 2022
3T Martin Suryajaya

3T Martin Suryajaya

19 Juli 2021

“Kalau ditanya apakah bentuk ada hubungannya dengan estetika bahasa (majas atau diksi), maka itu akan kembali ke soal teknis yang berujung pada kritik atau pujian. Padahal puisi yang biasa adalah yang bukan direka karena bahasa, tapi ditulis lantaran pengalaman,” tuturnya

“Itu sebabnya saya suka puisi yang menyimpan pengalaman dahsyat — bedakan dengan bahasanya yang luarbiasa. Lihatlah, puisi seperti punya Chairil Anwar, yang teks-teksnya terkenal itu. Walau sampai hari ini kritikus lebih banyak membicarakan bahasanya. Antaralain bahasa yang sudah keluar dari teknis persajakan model sajak sebelum angkatan Chairil,” ucap Eko Sahabat Cak Nun Atau Emha Ainun Najib pendiri Jamaah Maiyah.

Eko Tunas menambahkan, kalau kita bertanya mengapa banyak teks dari puisi Chairil terkenal. Tak lain karena sebagaimana sifat teks, selalu lahir dari pergulatan hidup manusia di belakangnya. Satu proses pengalaman yang melahirkan satu jatidiri ungkapan bahasanya yang tersendiri. Ingat saja satu teks dari puisi Chairi: mampus kau dikoyak-koyak sepi. Atau bahkan teks dari puisi pertama yang ditulis Chairil: bukan kematian benar menusuk kalbu. Sampai teksnya yang paling terkenal: aku ini binatang jalang, dari kumpulannya terbuang.

Hal ini menunjukkan bahwa puisi terlebih merupakan lahir dari pengalaman. Bukan mengindah-indahkan bahasa. Teks akan mengikuti pergulatan penyair atau sastrawan dari pengalamananya, dan bahkan pengalaman yang paling pait adalah puisi terindah.

Soal pengalaman penyair, Martin Suryajaya menuliskan sosok penyair dari César Vallejo dari Peru. Vallejo penyair dari Amerika Latin yang dipertemukan oleh rentetan pengalaman dengan intensitas. Ia terbuang dari kampung halaman, menggelandang di Eropa, menulis puisi dengan rasa lapar menekan di ulu hati.

Sehingga César Vallejo mendapatkan julukan penyair lapar. Kelaparan dan kemiskinan menyertai Vallejo kemanapun ia melangkah di Eropa.

Penulis: Lukni

Topik: César VallejoEko TunasMartin Suryajaya
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

pemyair pemulung
Puisi

Penyair Pemulung di Hari Kemerdekaan

7 Agustus 2022
surga di matamu
Puisi

Surga Di Matamu – Puisi Joe Hasan

7 Agustus 2022
Mei Shin
Cerpen

Sepenggal Riwayat Mei Shin – Cerpen Risen Dhawuh Abdullah

7 Agustus 2022
warung proletar
Puisi

Warung Proletar

31 Juli 2022
perempuan dalam lingkaran
Cerpen

Perempuan dalam  Lingkaran – Sapto Wardoyo

31 Juli 2022
sandiwara
Puisi

Sandiwara di Atas Drama

24 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Pengusaha Properti Butuh Keringanan Perbankan

Pengusaha Properti Butuh Keringanan Perbankan

Antara Sehat dan Mati, Pemerintah Memilih Ekonomi

Antara Sehat dan Mati, Pemerintah Memilih Ekonomi

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Tarif Integrasi

Mulai Hari Ini, Tarif Integrasi Resmi Berlaku di 3 Moda Transportasi

12 Agustus 2022
meningkatkan daya belajar

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Anak Sebagai “Booster” Daya Belajar

12 Agustus 2022
berbuat baik

Berbuat Baik, Keharusan Bagi Manusia

11 Agustus 2022
anies kenang Habib Zen bin Umar

Anies Baswedan Kenang Habib Zen bin Umar: Berakhlak Mulia

11 Agustus 2022
Jakarnaval

Disparekraf DKI  Gelar Jakarnaval 2022, Bangkitkan Pariwisata Jakarta

11 Agustus 2022
Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial

Program Pelatihan Ekonomi Pasar Sosial: Pentingnya Kesetaraan

11 Agustus 2022
Ingin Meningkatkan Penjualan? Berusahalah Fast Response

Berikut Cara Agar Terhindar dari Penipuan Transaksi Jual Beli Online

11 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang