Mendag Lutfi Dukung Proses Hukum
Sementara itu, tak berselang lama setelah pengumuman penetapan tersangka Dirjen Daglu oleh Kemendag, Mendag Lutfi langsung memberikan pernyataan tertulis kepada media.
Lutfi mengatakan Kemendag terus mendukung proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terkait dugaan gratifikasi atau suap pemberian izin penerbitan ekspor (PE) minyak goreng.
“Kementerian Perdagangan mendukung proses hukum yang tengah berjalan saat ini. Kementerian Perdagangan juga siap untuk selalu memberikan informasi yang diperlukan dalam proses penegakkan hukum,” kata Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/4/2022).
Mendag Lutfi menegaskan pihaknya mendukung proses hukum jika terbukti terjadi penyalahgunaan wewenang.
“Saya telah menginstruksikan jajaran Kemendag untuk membantu proses penegakkan hukum yang tengah berlangsung karena tindak korupsi dan penyalahgunaan wewenang menimbulkan kerugian negara dan berdampak terhadap perekonomian nasional serta merugikan masyarakat,” katanya.
Jokowi Minta Kasus Ekspor CPO Diusut Tuntas
Presiden Jokowi meminta Kejaksaan Agung mengusut tuntas kasus ekspor CPO dan produk turunannya. Ia menegaskan, kasus ini perlu diusut tuntas agar segera terungkap siapa yang bermain di belakang kelangkaan minyak goreng.
“Kejagung sudah menetapkan 4 tersangka urusan minyak goreng ini dan saya minta diusut tuntas sehingga kita bisa tahu siapa ini yang bermain, bisa ngerti,” kata Jokowi saat mengunjungi Pasar Bangkalan, Madura, Jatim, Rabu (20/4/2022).
Jokowi mengatakan minyak goreng masih menjadi masalah bagi masyarakat hingga saat ini meskipun pemerintah sudah memberi subsidi berupa BLT minyak goreng. Menurut Jokowi, harga masih tinggi karena harga di pasar internasional juga tinggi.
“Jadi memang harganya tinggi karena apa, harga di luar, harga internasional itu tinggi banget. Sehingga, kencederungan produsen itu penginnya ekspor, memang harganya tinggi di luar,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, karena harga minyak masih tinggi, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan soal Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak curah. Selain itu, pemerintah juga memberi subsidi ke produsen.
Namun, Jokowi menilai, kebijakan ini belum efektif.
“Ini belum efektif, di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan. Artinya memang ada permainan,” tutup Jokowi. [rif]