BARISAN.CO – Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan Gadjah Mada Electronic Nose (GeNose C19) sebagai salah satu alat untuk mendeteksi virus Covid-19 hanya dengan embunan nafas. Alat ini sudah memiliki izin beredar dari Kementerian Kesehatan dan siap digunakan di lingkup tempat pariwisata.
Ketua Jakarta Tourism Forum (JTF) Salman Dianda Anwar, mengatakan akan mendorong dan mensosialisasikan kepada pihak-pihak terkait agar alat hasil karya anak bangsa ini dapat digunakan khususnya di tempat-tempat publik dan wisata seperti hotel, pelabuhan, bandara, stasiun, mall, destinasi wisata, rumah sakit, perkantoran, dan lain sebagainya.
“Sebagai chairman JTF, organisasi yang berfungsi sebagai wadah dan forum bertemunya para pemangku kepentingan Sektor Parekraf khususnya DKI Jakarta dan secara umum Indonesia maka kami akan menyetujui dan terus mendukung GeNose C19,” ujar Salman Dianda Anwar kepada tim Barisan.co, Kamis (26/02/2021).
Mengingat alat ini hasil akurasinya tinggi dan penggunaannya sangat mudah diharap mampu membantu pemantauan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Sehingga dengan demikian treashing dan treatment akan lebih mudah berpengaruh pada menurunnya angka yang terpapar.
“Saya baru saja selesai tes Rapid Antigen dan kurang lebih selama 2 jam saya harus menunggu hasilnya, dikarenakan saya besok harus naik pesawat untuk keluar kota. Bahkan kemarin saya sudah tes di kantor gubernur dalam rangka audiensi Wagub DKI tetapi karena bukti tertulis tidak ada makanya saya harus melakukan tes ulang di klinik,” tambah Salman.
Tentu hal ini sangat merepotkan dan menyita waktu apalagi jika Anda dalam keadaan terburu-buru. Namun, jika GeNose ini sudah tersedia diberbagai tempat dan digunakan banyak pihak pastinya akan membantu.
Seperti diketahui, GeNose mampu mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang berbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya, akan diidentifikasi melalui sensor-sensor yang datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).
Kemungkinan angka testing pun bisa meningkat tajam setelah alat ini penggunaannya dimaksimalkan. Karena selama ini testing tertinggi di Indonesia hanya di DKI Jakarta yang nilainya 10 kali lipat dari standar WHO. Berbanding terbalik dengan DKI, di daerah lain justru sangat rendah karena banyak hal dan salah satunya karena keterbatasan anggaran.
Pada Jumat (27/02/2021) kemarin, layanan tes GeNose C19 sudah mulai diberlakukan di pelabuhan, yaitu Terminal Penumpang Nusantara Tanjung Priok, Tes GeNose dilaksanakan secara random ke beberapa penumpang yang menggunakan kapal laut. Sebelumnya GeNose telah digunakan di beberapa stasiun di Jakarta dan Yogyakarta.
“Saya sangat yakin alat ini akan segera banyak digunakan mulai tahun ini, dan juga menyesuaikan kemampuan produksi UGM dan mitranya dalam memproduksi GeNose C19,” tutup Salman. []
Diskusi tentang post ini