– Pencacah Tahap 2
Berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar (kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian, dan lain-lain) menjadi ukuran 3-5 cm.
“Saringan sampah TB Simatupang ini diperkirakan dapat menampung sampah sekitar 40 m3/hari. Pembangunannya ditargetkan secara bertahap selesai pada Desember tahun 2022 dan dapat mulai beroperasi pada Januari 2023,” ujar Asep.
Berdasarkan kajian ilmiah dan pembahasan, pembangunan saringan ini tidak akan menimbulkan gangguan signifikan terhadap amdal, mobilisasi alat berat, maupun pola aliran jika banjir. Kegiatan pembangunan saringan sampah ini dilakukan tanpa mengurangi penampang basah Kali Ciliwung.
Dengan demikian kapasitas Kali Ciliwung tidak ada yang berkurang dengan adanya kegiatan ini. Selain digunakan untuk membangun sistem saringan sampah yang merupakan sistem saringan sampah badan air pertama di Indonesia, juga digunakan untuk membuat aliran kali baru berupa
Kali Gedong di salah satu sisi sungai. Hal ini bertujuan agar selama proses pengambilan sampah menggunakan sistem saringan sampah, tidak menghambat atau mengganggu aliran air sungai utama.
Hal tersebut merupakan hasil rekomendasi teknis dari BBWSCC, selaku instansi yang berwenang memberikan rekomtek terhadap pembangunan ataupun pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di sepanjang Kali Ciliwung dan Cisadane.
Di samping itu, juga digunakan untuk optimalisasi penggunaan lahan di sekitar lokasi pembangunan demi mencegah luapan banjir yang kemungkinan dapat memasuki permukiman warga. Digunakan pula untuk pembuatan lokasi mobilisasi armada pengangkut sampah agar mengurangi penumpukan armada di jalan utama.
Kolaborasi dengan PP Presisi Pengerjaan pembangunan saringan sampah ini berkolaborasi dengan PT PP Presisi Tbk. Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk, Darwis Hamzah, mengatakan, proyek pembangunan sistem pengambilan dan treatment sampah badan air melalui rekayasa sungai pada Kali Ciliwung Segmen TB Simatupang ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan dalam mengelola saringan sampah badan air yang dapat diterapkan di seluruh badan air sungai di DKI Jakarta maupun di Indonesia.
Teknologi atau metode yang digunakan merupakan teknologi terbaru yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dengan saringan sampah yang tidak hanya dapat mengambil sampah yang berada di badan air, namun sampah yang telah diambil juga akan melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
“Kami berkomitmen dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu, berkualitas, sehingga dapat memberikan value added melalui time delivery dan quality delivery yang unggul serta treatment atau metode yang telah direncanakan dapat digunakan dengan baik. Merupakan suatu kebanggaan bagi kami dapat memberikan kontribusi dan dipercaya dalam pembangunan proyek ini yang nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya DKI Jakarta, sehingga menjadi salah satu upaya pencegahan bencana banjir di Jakarta,” ujarnya.