Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Uang atau Passion: Dilema yang Sering Dihadapi dalam Berkarier

Redaksi
×

Uang atau Passion: Dilema yang Sering Dihadapi dalam Berkarier

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Uang adalah hal penting dalam kehidupan. Dengan uang yang banyak, kita bisa bayar tagihan, beli kebutuhan sehari-hari, dan hidup cukup. Saat memilih pekerjaan, tak jarang orang mengalami dilema dalam memilih ‘gaji besar’ atau ‘sesuai passion’ saat berkarier.

Namun kenyataannya, banyak orang yang berakhir sengsara karena pekerjaan mereka bukan yang mereka impikan. Mengorbankan passion demi uang tidak akan membuat banyak perbedaan. Sebab, setiap bulan yang kita bayangkan adalah uang yang masuk ke rekening akan mengisi lubang kekosongan dengan membeli barang-barang.

Karier mengambil 70 persen kehidupan dewasa. Rata-rata orang bekerja selama 40 tahun untuk bekerja sebelum memutuskan pensiun.

Sebuah survei tahun 2015 mengungkapkan, 17 persen orang memilih bekerja karena gaji dan 83 persen lainnya karena passion mereka.

Survei dari Monster itu juga menemukan, 56 persen responden kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai gairahnya dan 13 persen lainnya menganggap mereka beruntung karena dapat mengikuti passion dalam pekerjaannya.

Monster saat itu juga meluncurkan ‘Love What You Do‘, sebuah kampanye untuk memprovokasi dan menginspirasi orang-orang untuk melakukan apa yang mereka cintai dan mengejar hasrat mereka.

Mengutip The Ladders, tahun 2018, penelitian dari firma strategi Departement26 mengungkapkan, 44 persen responden lebih senang mendapatkan posisi yang disukai ketika mendapatkan pekerjaan baru. Dari penelitian itu, generasi millenial menilai passion sebagai prioritas utama karena tujuan lebih penting bagi generasi tersebut.

“Boomer sebagian besar peduli dengan menjadi penyedia yang baik. Sebaliknya, Milenial ingin membuat dampak,” ungkap Managing Director Department 26, Miki Reilly-Howe.

Namun, penelitian lain berkata lain. Survei yang dilakukan OnePoll menemukan, meski 74 persen milenial mengatakan gairah adalah faktor dalam memilih pekerjaan, namun 83 persen di antara mereka melakukan atau harus berhenti melakukan apa yang mereka sukai untuk menghasilkan cukup uang. Studi itu dilakukan terhadap 2.000 orang Amerika.

Untung Rugi Gaji Besar

Menghasilkan uang memang memiliki banyak keuntungan. Manfaat mendapatkan gaji tentu saja bisa mendapatkan semua kebutuhan, membeli rumah, dan meningkatkan gaya hidup.

Selain itu, tidak diragukan lagi, mendapatkan gaji besar akan membuat orang merasa lebih aman daripada rekan-rekannya yang kurang sukses secara finansial.

Terlebih, banyak orang cenderung menghormati individu yang kaya terutama mereka berusia muda. Itu bisa membuat kebanggaan dan kepuasan sosial. Dan juga, rasa hormat itu akan membuat beberapa orang menganggung-agungkan kita.

Namun demikian, ada kerugian bagi orang yang mengejar besaran gaji, diantaranya adalah:

  1. Sulit untuk mengembangkan keterampilan yang menjamin kesuksesan jangka panjang,
  2. Terjebak dalam waktu lama pada satu pekerjaan akan mengurangi jaringan kolega dan kenalan profesional,
  3. Saat libur tak jarang harus mengerjakan sesuatu yang diminta atasan,
  4. Persaingan lebih ketat,
  5. Tekanan lebih besar dan ketegangan tiada akhir.

Pada akhirnya, dengan begitu banyak pekerjaan dan tekanan, banyak orang yang berjuang dengan masalah kesehatan. Mulai dari gangguan tidur, stres, depresi, dan lain sebagainya.

Saat banyak kesibukan, kita sering abai memperhatikan masalah kesehatan fisik. Hal sederhana misalnya lupa makan yang akan membuat munculnya penyakit lambung. Namun, itu bisa menjadi lebih buruk.

Di dunia yang kita tinggali ini, menghasilkan uang memang perlu, namun bukan berarti harus menjadi prioritas saat memilih karir.

Sebab, kita akan melalukan lebih baik dan meningkatkan cara lebih cepat di pekerjaan yang memang kita minati. Alih-aih mengejar uang, ikutilah hasrat dan tingkatkan karir di masa mendatang.

Namun, jangan sesali keputusan yang diambil! Entah itu mengejar gaji tinggi atau passion. [dmr]