24. Nabi Isa
Umur : 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah tiga tahun diangkat menjadi Nabi.
Dituturkan, bahwa Ibunda (yakni Maryam) hidup 6 tahun setelah Isa al- Masih ‘Alaihis Salam diangkat ke langit.
Maryam wafat dalam umur 53 tahun.
25. Nabi Muhammad Saw
Lahir : di Makkah tahun 570 M.
Wafat : umur 63 tahun
Makam : di rumah ’Aisyah di Masjid Nabawi Madinah dan dimakamkan di sana.
Dari tabel umur 25 nai diatas, nabi yang paling panjang umurnya yakni Nabi Nuh. Hal ini sesuai pendapat Imam Nawawi dalam Kitab At-Tahdzib, meski Nabi Adam tercatat lebih tinggi.
Selain 25 nabi yang wajib diketahui, ada nabi-nabi yang diabadikan dalam Al-Qur’an maupun hadis yang memiliki umur panjang. Sebut saja Nabi Khidir, sosok nabi yang pernah memberikan 3 pelajaran kepada Nabi Musa.
Umur Nabi Khidir berusia lebih dari enam ribu tahun, bahkan hingga kini Nabi Khidir masih hidup karena ia dianggap telah meminum air kehidupan.
Setelah Nabi Khidir, disebutkan pula ada Nabi bernama Uzair atau juga disebut Ezra seorang hamba Allah yang hidup pada zaman nabi Saleh dan nabi Ibrahim. Sosok nabi yang pernah tertidur selama 100 tahun.
Bahkan dikisahkan bahwa Nabi Uzair pernah dicabut nyawanya pada usia 40 tahun dan kemudian hidup kembali saat anak-anaknya sudah lanjut usia. Kisah Nabi Uzair diabadikan dalam Quran surah Al-Baqarah ayat 259:
أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ ءَايَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَٱنظُرْ إِلَى ٱلْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.” (QS. Al-Baqarah: 259).