Scroll untuk baca artikel
Blog

Utang Pemerintah Mencapai Rp10.000 Triliun Pada Tahun 2024

Redaksi
×

Utang Pemerintah Mencapai Rp10.000 Triliun Pada Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

Perlu diketahui bahwa perhitungan rasio utang atas PDB, selain bergantung seberapa besar posisi utang, maka bergantung pula dengan perkembangan PDB. Di atas disebutkan prakiraan posisi utang sebesar Rp6.150 pada akhir 2020, dan meningkat menjadi Rp7.327 triliun pada akhir 2021.

Sedangkan PDB nya masih belum dapat dipastikan. Bahkan masih memiliki rentang kemungkinan yang cukup besar untuk tahun 2020, meski realisasinya hanya tinggal satu triwulan. Dan akan lebih banyak kemungkinan lagi tentang PDB nominal tahun 2021.

Kita dapat memakai rerata pertumbuhan PDB 2010-2019 yang sebesar 9,75% untuk memprakirakan nilai nominal PDB pada tahun 2021 hingga tahun 2024. Besaran PDB tahun 2020 tidak perlu diperhitungkan dalam rerata, karena bisa dianggap sebagai pengecualian sebagai kondisi khusus.

Sementara itu, APBN 2020 versi Perpres No.72/2020 sebenarnya memiliki asumsi tentang nilai PDB nominal. Dapat dihitung dari postur APBN yang merencanakan defisit sebesar Rp1.039,22 triliun, yang disebut sebagai 6,34% atas PDB. Artinya PDB nominal atau atas dasar harga berlaku tahun 2020 diasumsikan sebesar Rp16.391,44 triliun.

Realisasi PDB tahun 2020 atas dasar harga berlaku (nominal) yang telah berjalan tiga triwulan, dapat memberi gambaran nilai PDB tahun 2020. Selama tiga triwulan, nilainya sebesar Rp 11.505,12 triliun. Dengan demikian, dDibutuhkan capaian sebesar Rp4.886,32 triliun pada triwulan IV agar asumsi tersebut terpenuhi.

Asumsi nilai PDB demikian nyaris mustahil akan dicapai.Sebagai perbandingan, nilai PDB triwulan IV tahun 2019 hanya sebesar Rp4.018,84 triliun. Padahal, nilai PDB selama 3 triwulan tahun 2019 justru lebih besar dari tahun 2020, mencapai Rp11.629,27 triliun.

Seandainya memang telah terjadi pemulihan ekonomi yang sangat signifikan pada triwulan IV 2020, maka PDB triwulan ini bisa saja mencapai Rp4.250 triliun. Artinya PDB nominal tahun 2020 hanya akan sebesar Rp15.755 triliun. Penulis memprakirakan akan sedikit di bawah itu, yakni sekitar Rp15.725 triliun.

Berdasar rerata dan prakiraan PDB tahun 2020, maka kisaran nilai PDB nominal pada tahun-tahun mendatang: Rp17.258,19 triliun (2021), Rp18.940,86 triliun (2022), Rp20.787,59 triliun (2023), Rp22.814,39 triliun (2024).

Dapat diambil titik tengah dari rasio utang atas PDB yang ditargetkan oleh Pemerintah yang di kisaran 38%-43%, yakni sebesar 40,5%. Maka posisi utang berturut-turut akan sebesar: Rp6.989,57 triliun (2021), Rp7.671,05 triliun (2022), Rp8.418,98 triliun (2023), Rp9.239,83 triliun (2024).

Akan tetapi, rasio utang pada tahun 2021 saja telah sulit untuk bisa dijaga sebesar 40,5%. Dari prakiraan berdasar postur APBN 2021, posisi utang telah mencapai Rp7.327 triliun. Lebih tinggi dari proyeksi berdasar titik tengah rasio di atas, yang hanya Rp6.989,57 triliun.  Rasionya atas PDB pun akan menjadi sebesar 42,46%. Artinya, batas rentang terburuk dari target saja hampir terjadi pada tahun 2021.