Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Ekonomi

Utang Pemerintah Sering Tak Sesuai Rencana

:: Yusnaeni
12 Februari 2021
dalam Ekonomi
Utang Pemerintah Sering Tak Sesuai Rencana

Awalil Rizky

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Ada beberapa faktor penyebab membengkaknya utang pemerintah, salah satunya adalah realisasi utang yang tidak sesuai rencana. Buktinya adalah pemerintah baru mempunyai dokumen perencanaan jangka panjang atau Long – Term Fiscal Sustainability (LTFS) di tahun 2019.

“Itu pun karena diminta bolak-balik oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) bertahun-tahun. Karena BPK ini tanya kenapa pemerintah tidak punya rencana jangka panjang, adanya rencana 4 – 5 tahun,” ungkap Awali Rizky, Kepala Ekonom Institut Harkat Negeri (IHN) pada acara webinar portal Barisan.co kemarin (11/02). 

Awalil mengapresiasi pemerintah yang sudah membuat LTFS, tapi ia menilai dokumen tersebut kurang lengkap seperti negara – negara lain. Selain itu, angka-angka indikatornya masih perlu dipastikan.

“Tidak masalah utang pemerintah banyak, tapi rencananya apa? Jika sebelum pandemi pemerintah mengatakan utang masih 30 persen atau Rp437,54 triliun. Lantas rencana setahun atau enam bulan sebelumnya berapa?” kata Awalil.

BACAJUGA

Alasan Bupati Meranti Tak Harus Minta Maaf karena Menkeu Juga Ungkap Ada Tuyul dan Setan

Alasan Bupati Meranti Tak Harus Minta Maaf karena Menkeu Juga Ungkap Ada Tuyul dan Setan

15 Desember 2022
Perencanaan Utang Pemerintah Era Jokowi Mudah Berubah

Perencanaan Utang Pemerintah Era Jokowi Mudah Berubah

2 Desember 2022

Adanya perubahan realisasi utang karena Covid-19 masih bisa ditoleransi. Tapi Awalil berpendapat dalam situasi normal pun rencana utang pemerintah memang tidak bagus.

Sebenarnya utang pemerintah telah direncanakan dalam berbagai dokumen resmi negara dan pemerintah. Baik tentang proyeksi kisaran nilai maupun garis besar kebijakan pengelolannya. Termasuk di dalamnya upaya menekan risiko utang dalam berbagai aspeknya. Hal ini sering dikemukakan sebagai kebijakan pengelolaan utang yang berhati-hati dan menimbang faktor keberlanjutan fiskal.

Rencana utang selalu disebut dalam narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), termasuk RPJMN tahun 2020-2024. RPJMN memang hanya memberi gambaran umum secara garis besar, namun cukup jelas dan disertai beberapa besaran indikator.

Perencanaan berjangka menengah yang lebih rinci dibanding RPJMN ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Jangka Menengah (SPUNJM). Meski begitu, baik RPJMN maupun SPUNJM, target dan proyeksinya sering melesat.

“Bahkan perencanaan utang secara tahunan dalam Nota Keuangan sebagai pengantar sekaligus penjelasan dari RAPBN dan APBN juga meleset dalam realisasinya,” papar Awalil.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyusun pokok-pokok rencana utang tahunan dalam dokumen Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang. Dokumen strategi ini lah yang bisanya mengalami perubahan hingga dua kali selama realisasi tahun anggaran.

Sementara revisi tetap dilakukan ketika pada tahun bersangkutan tidak ada APBN Perubahan, seperti tahun 2019. Realisasi hanya bersesuaian dengan revisi terakhir, yang disusun bulan Agutus-Oktober.

Pandemi covid-19 merupakan kejadian luar biasa yang dampaknya memang belum tercakup dalam mitigasi risiko APBN 2020 ketika ditetapkan melalui undang-undang pada akhir tahun 2019. APBN perubahan dilakukan hingga dua kali melalui Peraturan Presiden (Perpres). Begitu pula dengan dokumen strategi dari Kemenkeu. Realisasi semantara dari kondisi utang akhir tahun 2020, terbilang cukup sesuai dengan rencana keduanya.

Untuk itu Awalil mengimbau pemerintah harus memperbaiki perencanaan utangnya. “Juga lebih berani mengemukakan kepada publik agar menjadi alat kontrol bersama dan lebih konsisten dalam menjalankannya,” tutupnya. []

Topik: Awali RizkyInstitut Harkat NegeriKemenkeuRPJMNUtang Pemerintah
Yusnaeni

Yusnaeni

POS LAINNYA

Pemerintah Batal Beri Subsidi Ongkir Harbolnas di e-Commerce Rp500 M
Ekonomi

Trend Transaksi E-Commerce Tumbuh Kala Pandemi, BI Yakini Lanjut di 2023

25 Januari 2023
Populasi Ternak Hanya Sedikit Bertambah
Indikator Ekonomi

Populasi Ternak Hanya Sedikit Bertambah

25 Januari 2023
Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan
Esai

Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan

24 Januari 2023
Pembayaran Pendapatan Investasi Portfolio (US$ Juta)
Indikator Ekonomi

Pembayaran Pendapatan Investasi Portfolio (US$ Juta)

23 Januari 2023
bidang usaha 2023
Ekonomi

3 Lini Usaha Potensial di 2023, Sandiaga Uno Targetkan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

22 Januari 2023
Suksesi UMKM, Bank DKI Salurkan 1.15 T KUR dan Digitalisasi Pasar
Ekonomi

Suksesi UMKM, Bank DKI Salurkan 1.15 T KUR dan Digitalisasi Pasar

22 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Bulan Rajab

Makna, Keutamaan dan Amalan di Bulan Rajab

Warning! Utang Pemerintah Bisa Tembus Rp7.000 Triliun di 2021

Warning! Utang Pemerintah Bisa Tembus Rp7.000 Triliun di 2021

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023
Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

26 Januari 2023
Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

26 Januari 2023
Menciptakan Wirausaha Muda

Merdeka Belajar, Menciptakan Wirausaha Muda, Mengapa Tidak?

26 Januari 2023
pH Tubuh

Berbahaya Jika pH Tubuh Terlalu Asam

26 Januari 2023
sholawat bulan rajab

Lirik Sholawat Bulan Rajab Teks Arab, Latin dan Artinya

26 Januari 2023

SOROTAN

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan
Sorotan Redaksi

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

:: Anatasia Wahyudi
25 Januari 2023

Di mana pun mereka berada, anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan menderita dari standard hidup yang buruk, mengembangkan lebih sedikit keterampilan...

Selengkapnya
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang