Scroll untuk baca artikel
Blog

Viral Kasus Tiga Anak Diperkosa Diduga Dilakukan oleh Ayahnya, Polisi Bereaksi

Redaksi
×

Viral Kasus Tiga Anak Diperkosa Diduga Dilakukan oleh Ayahnya, Polisi Bereaksi

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Publik ramai menyoroti penegakan hukum oleh aparat kepolisian. Kali ini tentang kasus dugaan perkosaan terhadap tiga kakak beradik di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga oleh ayahnya menyayat hati masyarakat.

Pasalnya, ibu korban yang berjuang mencari keadilan untuk anak-anaknya malah dianggap punya motif lain terhadap suaminya. Tidak hanya itu, kasus tersebut juga dihentikan penyelidikannya oleh pihak kepolisian dengan alasan belum ada cukup bukti dan justru dianggap hoaks.

Hal inilah yang semakin memicu kemarahan masyarakat hingga berujung tagar #percumalaporpolisi, trending Twitter. Akun @projectm_org pertama kali mencuit tulisan yang dimuat di website projectmultatuli.org dan mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

Perjalanan kasus ini cukup panjang dan baru ramai dibicarakan publik setelah diulas media setelah dihentikan pada Desember 2019. Bahkan, proses hukum dijalani ibu para korban tidak mendapat bantuan hukum dan layanan lainnya.

Kasus itu bermula saat seorang ibu tunggal, setelah bercerai, ketiga anaknya ikut bersamanya. Mereka tinggal di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Meski sudah bercerai, mantan suaminya masih ingin terlibat pengasuhan bersama.

Mantan suaminya bebas menjemput ketiga anaknya saat pulang sekolah serta memberinya uang jajan atau mainan. Situasi itu berjalan terlihat normal sampai Lydia menyadari kenyataan ia menemukan beberapa bekas luka di organ vital anak-anaknya yang menurut pengakuan anaknya luka-luka itu disebabkan ulah ayahnya.

Serangkaian prosudur dilakukan oleh sang ibu untuk mendapatkan keadilan. Namun yang ia dapatkan justru sebaliknya. Sang Ayah yang merupakan ASN itu masih tetap bebas melanggang.

Hingga saat ini, tagar PercumalaporPolisi telah dicuitkan sebanyak puluhan ribu kali. Bahkan, akun Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) @KontraS ikut memberi komentar kekecewaan terhadap Polri dengan menyebut akun Divisi Humas Polri.

“Tidak hanya sekali dua kali Kepolisian @DivisiHUmas_Polri tidak menindaklanjuti pelaporan. Keadilan dan pengungkapan kebenaran yang diharapkan sering kali terbenam begitu saja,” bunyi cuitan KontraS.

Sebagian besar netizen ikut prihatin terhadap kasus yang terjadi. Selain itu, mereka menuntut kasus tersebut diusut tuntas. Sejumlah netizen mengaku marah sekaligus sedih dengan kasus tersebut.

“Nangis gue bacanya. Keberpihakan sama pelaku kaya gini terus keulang, gak pernah mau lakukan penyidikan berdasarkan pengakuan korban. Emang bener #PercumaLaporPolisi,” tulis netizen dengan nama akun @alkindihasibuan.

Selain itu netizen dengan nama akun @kapalBW meungkapkan tentang RA yang merupakan ibu dari penyintas merupakan seorang ibu yang kuat dan tidak menyerah untuk melindungi anaknya.

“Tidak ada yang lebih sakit untuk seorang Ibu menerima Fakta ini. Ibu yang kuat, Ibu yang Hebat terimakasih untuk tidak menyerah melindungi Anak Anak mu #PercumaLaporPolisi,” tulisnya.

“Negara ini lucu lucu nggak lucu. Gimana deh, Mabes bilang ‘bisa dibuka kalau ada bukti baru’? Ini bukan pengadilan yang minta sidang baru. Ini ada korban melapor. Yah, tugas polisi cari buktinya. Kalau kta disuruh cari bukti sendiri, polisi ngapain?” kata akun @haye.

Tanggapan Polri

Mabes Polri memberikan jawaban atas viralnya permintaan untuk membuka kembali kasus dugaan perkosaan terhadap tiga kakak beradik tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengakui, kasus tersebut memang sudah dihentikan. Tapi bisa dibuka kembali apabila ditemukan bukti baru.