Scroll untuk baca artikel
Blog

Wawancara Eksklusif dengan Gubernur yang Menolak Menyambut Puan Maharani

Redaksi
×

Wawancara Eksklusif dengan Gubernur yang Menolak Menyambut Puan Maharani

Sebarkan artikel ini

“Nah, saya sekarang sampai tahap kesimpulan. Artinya sampeyan yang wegah njemput itu juga sibuk mendongkrak popularitas dengan APBD dan yang jengkel karena tak dijemput itu juga ndongkrak popularitasnya dengan anggaran negara plus model injak kaki kader di daerah ya. Oke deh mas, matur nuwun sudah kersa saya wawancara. Tapi nyuwun sewu saya mau mbungkus camilan ini untuk kucing saya,” saya menjawab sambil mengambil beberapa potong ayam goreng yang saya pastikan bukan ayam kampung.

“Jangan lupa, nulisnya yang di depan tadi tok ya. Nggak usah nulis sampai detail obrolan kita ini,” ia berpesan.

Saya tak mengiyakan tapi juga tak menolak. Toh saya juga nggak menulis detail pertemuan kami Minggu pagi ini. Saya tak menulis warna dan model bajunya, cewek manis yang mendampinginya dan dia sebut sebagai tim humasnya. Saya juga tak merinci berapa pengeluaran negara untuk memberi suguhan pada saya.

Saat hendak berpamit, saya melihat ada tiga dewa turun dari langit. Ia menjemput dan membwa saya terbang. Sampai diatas rumah, saya dijatuhkan begitu saja.

“Gedebuk, grobyak!” Saya terjatuh dari kasur. Tapi saya bersyukur ternyata tugas wawancara itu hanya mimpi. Pun juga hasil wawancaranya. Jadi saya bisa menulis lebih detail. [Luk]