Melihat kinerja ekonomi Indonesia itu, Airlangga sepakat dengan Luhut, Indonesia tidak sampai harus pinjam duit ke IMF.
“Indonesia faktor eksternalnya masih sangat kuat. Sehingga Indonesia tidak termasuk dalam negara yang rentan terhadap masalah keuangan,” katanya.
“Bahkan di antara negara G20, Indonesia adalah negara yang pertumbuhan ekonominya nomor dua tertinggi setelah Saudi Arabia,” tambahnya.
Airlangga juga meyakinkan, ekonomi Indonesia juga ditopang market domestik. Pertumbuhan dari konsumsi sangat menolong Indonezia dari badai krisis.
“Dari internal, ekonomi kita kuat karena kita punya domestic market. Sekarang konsumsi turut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi, terlebih diprediksi di tahun depan pun pertumbuhan ekonomi kita diantara 4,8%–5,2%,” katanya, optimistis.