Bidadari di surga merupakan wanita-wanita salih yang memiliki akhlak yang sangat mulia di samping rupanya yang sangat cantik.
5. Hanya untuk pasangannya sendiri saja
Ciri bidadari surga, memiliki sifat hanya membatasi pandangan matanya kepada pasangannya saja, dan tidak memandang yang lain, seperti keadaan wanita-wanita pencinta dan penyayang. Jadi kekhususan pasangan menjadi ciri utama bagi bidadari surga.
6. Belum pernah tersentuh, terjamah, dan tersenggamai oleh siapapun
Salah satu sifat utama bidadari adalah keperawanannya yang sejati. Belum pernah ada seseorangpun yang pernah manjamah dan menyenggamainya kecuali pasangannya di surga itu, baik dari manusia maupun jin. Mereka betul-betul perawan yang sejati (ting-ting).
Mengutip pendapat dari kitab al-Tashil, Muhammad Ali Al-Sabuni mengemukakan bahwa penyebutan kalimat lam yatmis hunna insun walā jānn sebanyak dua kali dalam Qs. Al-Rahmān ini, pertama ditujukan bagi kelompok al-sābiqūn, dan yang kedua bagi kelompok ashāb al-yamīn.
Jadi penggambaran sifat-sifat surga untuk masing-masing kelompok orang beriman memiliki perbedaan dan kekhususan sendiri-sendiri, surga bagi kelompok pertama lebih tinggi dibanding bagi kelompok yang berikutnya. Sehingga menurut Muhammad Ali Al-Sabuni, tingkatan bidadari yang diberikan pun berbeda untuk masing-masing kelompok orang beriman.
7. Menyerupai mutiara yang paling mulia
Bidadari di surge menyerupai yāqūt dan marjān dalam kebeningan dan kemerah-merahannya (bersih dan sangat mulus) sampai-sampai tembus pandang.
Mengutip Qatadah, Muhammad Ali Al-Sabuni mengemukakan bahwa dalam bersih dan beningnya menyerupai yāqūt, sedang kemerah-merah-jambuannya (kecantikan yang tiada tara) menyerupai marjān. Segala sesuatu yang dimasukkan dalam yāqūt , pasti akan dapat dilihat dari semua sisi.
8. Berada di tempat yang tinggi
Bidadari di surga berada di atas dipan atau ranjang yang tinggi, empuk, dan nyaman. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Hakim yang menyatakan bahwa tingginya dipan itu seperti tingginya langit dengan bumi yang untuk mencapainya membutuhkan waktu selama limaratus tahun.
Namun bukan berati bahwa untuk mencapainya sulit. Mengutip al-Alūsi, Muhammad Ali Al-Sabuni menyatakan bahwa jika seseorang ingin naik turun dipan, maka dengan sendirinya dipan tersebut akan menyesuaikan diri.
Jika seorang mukmin ingin naik, maka dipan tersebut akan turun, kemudian setelah orang tersebut naik, maka dipan itu akan mengangkatnya.
9. Diciptakan sebagai makhluk yang sama sekali baru
Bidadari merupakan makhluk yang diciptakan khusus di surga, yakni berupa makhluk yang sama sekali baru dalam penciptaan, lagipula bersifat unik.
Sehingga ia menjadi makhluk yang mampu mendatangkan keta’juban luar biasa. Keelokan dan keanehan penciptaan itu terjadi, karena memang berbeda sama sekali dengan segala jenis ciptaan di dunia.
10. Selalu dalam keadaan perawan
Sifat abkāra, oleh Muhammad Ali Al-Sabuni diberi makna tafsīr sebagai perawan ting-ting sepanjang masa. Setiap kali pasangannya mendatanginya, setelahnya langsung kembali perawan lagi.
11. Memiliki kecintaan dan kerinduan menggebu kepada pasangannya
Para bidadari di surga memiliki semangat kecintaan serta kerinduan yang menggebu-gebu. Mengutip Mujahid, Muhammad Ali Al-Sabuni mengatakan bahwa salah satu sifat bidadari adalah agresif terhadap pasangannya, dalam hal bermain cinta.
12. Berusia rata-rata muda
Bidadari di surga memiliki usia yang rata-rata muda, dan sama dengan pasangannya. Yaitu berusia 33 tahun, sebuah usia puncak kedewasaan dan usia yang sangat agresif dalam hal percintaan.