Scroll untuk baca artikel
Blog

21 Maret, Hari Puisi Dunia: Gerakan Puisi Internasional

Redaksi
×

21 Maret, Hari Puisi Dunia: Gerakan Puisi Internasional

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Di Indonesia ada dua perayaan hari puisi, yakni pertama Hari Puisi Nasional yang dirayakan setiap tanggal 28 April. Hari Puisi Nasional menjadi momen mengenang wafatnya penyair Angkatan 45 yakni Chairil Anwar yang lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal 28 April 1949 di Jakarta. Kedua, Hari Puisi Dunia yang diperingati setiap tanggal 21 Maret.

Peringatan Hari Puisi Dunia ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Sindrom Down dan Hari Hutan Sedunia. Penetapan tanggal 21 Maret sebagai Hari Puisi Dunia disahkan oleh UNNESCO pada tahun 1999. Namun untuk pertama kali dirayakan pada tahun 2000.

Sedangkan tujuan dari perayaan Hari Puisi Dunia yakni untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi di seluruh dunia. Juga dinyatakan dalam deklarasi UNNESO bertujuan untuk memberikan pengakuan dan dorongan baru bagi gerakan puisi nasional, regional, dan internasional.

Awalnya Hari Puisi dirayakan pada bulan Oktober yakni merayakan pada tanggal 15 Oktober.  Tanggal tersebut merupakan hari lahir Virgil penyair terkenal di Wiracarita Romawi Era Augustus. Virgil memiliki nama asli Publius Vergilius Maro.

Virgil lahir pada 15 Oktober 70 SM, di Andes, dekat Mantua Italia. Ia menulis puisi dan terbesar sastra Latin di Masa Romawi Kuno. Penyair Romawi tersebut terkenal berkat 3 karya yang monumental yakni Georgics, The Bucolics, dan Aeneid.

Karyanya yang berjudul Aeneid menjadi kitab sastra terpenting untuk bangsa Romawi kuno epik. Aeneid menyajikan karya sastra yang mencampurkan sejarah dan mitos untuk menjalin kisah asal-usul Roma.

Karena karyanya tersebut mampu merevolusi puisi latin dan menjadi teks standar yang dipelajari di semua anak sekolah dan dikenal semua orang Romawi yang terpelajar. Virgil meninggal pada 21 September 19 SM di Brindisi, Italia.