BARISAN.CO – Ekonomi Singapura tumbuh untuk pertama kalinya sejak wabah Covid-19 menyerang. Negeri Jiran ini ekonominya tumbuh 0,2 persen (yoy) pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan tahun, PDB Singapura mengalami kontraksi pertama sejak 2001 dan yang terburuk sejak kemerdekaan Negeri Singa.
Dan dengan membukukan pertumbuhan 0,2 persen ini, Singapura sekaligus mematahkan perkiraan analis bahwa negara itu masih mengalami penyusutan ekonomi sebesar minus 0,2 persen di kuartal I-2021 ini.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/4), menyatakan dalam penyesuaian kuartal ke kuartal (kuartal I-2021 dibandingkan kuartal IV-2020), ekonomi negara bertumbuh sebesar 2 persen.
Kementerian menyebut, pertumbuhan ekonomi yang dicetak Singapura di kuartal pertama terjadi karena aktivitas manufaktur yang kuat dengan pertumbuhan 7,5 persen (yoy).
Pertumbuhan juga didukung oleh ekspansi produksi elektronik, kimia, rekayasa presisi, dan manufaktur biomedis. Sektor konstruksi terus mengalami kontraksi, meskipun pada tingkat yang lebih lambat, karena aktivitas di sektor swasta dan publik meningkat.
Negara ini berhasil mengendalikan penyebaran lokal dan melaksanakan vaksinasi. Kini, ekonomi Singapura berada dalam jalur pemulihan setelah resesit terburuk pada tahun lalu.
Pertumbuhan positif ini adalah yang pertama sejak kasus Covid-19 ditemukan pada 23 Januari 2020 di Singapura. Adapun pada kuartal pertama tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat sebesar 0 persen, diikuti oleh kontraksi pada tiga kuartal selanjutnya. [Dmr]