Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Meski Tidak Ilmiah, Kenapa Orang Masih Percaya Ramalan Zodiak?

Redaksi
×

Meski Tidak Ilmiah, Kenapa Orang Masih Percaya Ramalan Zodiak?

Sebarkan artikel ini

Internet memudahkan orang untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan termasuk soal astrologi. Namun begitu, apa alasan sebenarnya orang masih percaya ramalan zodiak?

BARISAN.CO – Pada tahun 1985, seorang fisikawan muda, Shawn Carlson melakukan tes atas kemampuan astrolog untuk mengekstrak informasi dari posisi benda di langit. Dia melibatkan  astrolog dari Eropa dan AS.

Hasilnya jelas: tebakan para astrolog tidak lebih dari kebetulan. Bahkan, ketika para astrolog sangat yakin mereka telah membuat kecocokan yang benar, hasilnya tetap tidak lebih baik dari sekadar kebetulan. Shawan pun menyebut, para astrolog salah.

Beberapa tahun kemudian, Ivan Kelly dari Universitas Saskatchewan menyebut, ramalan bintang tidak memiliki landasan teoritis.

Namun begitu, hingga hari ini, masih banyak di antara kita yang memercayainya. Bahkan, menggunakan prediksi tersebut untuk menyesuaikan pasangan, kesehatan, dan lain-lain.

Kita mungkin pernah mendengar zodiak yang sama cenderung tidak cocok. Misalnya, Aries dengan Aries dianggap sama-sama kerasa kepala. Namun begitu, itu sebenarnya hanya pemikiran stereotip kita yang membentuknya.

Padahal, tiap orang apa pun zodiaknya, mereka memiliki karakter yang berbeda. Dan, belum tentu mereka akan berselisih paham hanya karena zodiaknya sama karena semuanya kembali pada pribadinya masing-masing.

Alasan Orang Masih Percaya Ramalan Zodiak

Sebuah studi menemukan, IQ  yang cenderung lebih rendah menjadi prediktor paling kuat untuk mempercayai ramalan zodiak. Studi yang ditulis oleh Julia Persson dan Petri Kajonius ini menyarankan, semakin tinggi skor IQ sukarelawan, semakin rendah peluang mereka percaya pada ramalan zodiak.

Studi yang diterbitkan jurnal Personality and Individual Differences itu mengungkapkan, astrologi berkorelasi dengan kepercayaan pada pseudosains dan teori konspirasi lainnya.

Penelitian sebelumnya menemukan Big Five Personality Traits, seperti keterbukaan, ekstroversi, dan neurotisme (lemah) berkorelasi positif pada kepercayaan terhadap paranormal.

Sedangkan, mengutip Discover Magazine, menurut psikolog dari Universitas Nevada, Stephen D. Benning mengungkapkan, stres dan ketidakpastian dapat menumbuhkan minat seseorang terhadap ramalan zodiak. Itu terjadi karena memiliki metode untuk memahami apa yang mungkin tampak kacau dan tidak terkendali menjadi lebih menarik.

Ramalan zodiak mungkin tidak memberikan jawaban yang gamblang, tetapi bisa memberikan penjelasan bermakna tentang situasi yang ambigu bagi pembacanya untuk meningkatkan kontrolnya.

Pemimpin evaluasi di BHcare, Madelyn Good mengatakan, orang yang mengalami kesadaran diri yang lebih rendah lebih cenderung mendukung kepercayaan astrologi.

Bahaya Memercayai Ramalan Zodiak

Ada kemungkinan, orang yang terlibat dalam astrologi bertujuan mengenal dirinya lebih baik dan meningkatkan kesadaran diri mereka sendiri.