Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

Ada 2 Juta Hektar Lahan Pertanian di Pulau Jawa Belum Optimal

:: Redaksi
20 Juli 2020
dalam Lingkungan
Lumbung pangan nasional

Lahan pertanian/Foto: pixabay.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Lumbung pangan nasional bukan kenyataan baru. Presiden Soeharto pernah mencanangkan lahan padi sejuta hektar. Susilo Bambang Yudhoyono mencetak Merauke menjadi lumbung pangan dan gagal. Kini Presiden Joko Widodo, dibantu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, membuat lumbung pangan nasional di Kalimantan.

Menanggapi hal tersebut, Akademisi Universitas Sebelas Maret Ir. Rofandi Hartanto mengatakan ada 2 juta hektar lahan belum optimal di Pulau Jawa. Menurutnya, intensifikasi di daerah padat seperti Jawa akan lebih baik jika dilakukan.

“Akan lebih baik jika lokasi food estate diintensifkan di daerah padat seperti di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan Sulawesi.” Kata Rofandi Hartanto saat dihubungi tim lewat pesan singkat, (20/07/2020).

Dia juga menyarankan agar digunakan teknologi untuk pengolahan tanah, penanaman dan pemanenan dengan mekanisasi pertanian. Menurutnya hal ini untuk menarik milenial ikut terjun dan menjadi langkah intensifikasi di daerah padat, yang kekurangan tenaga kerja bidang pertanian.

BACAJUGA

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Biasa

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022

“Sekarang ini pekerja di bidang pertanian tenaga yang sudah tua-tua, pertanian menjadi hal yang kurang menarik.” kata Rofandi Hartanto.

Dia pun meminta adanya keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian agar lumbung pangan tidak hanya menguntungkan usaha besar. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi lapangan terkait importansi. Seringkali kebijakan impor bertabrakan dengan masa panen raya yang menyebabkan harga jatuh, dan petani sangat dirugikan.

“Salah satu kabupaten di Jawa Timur saat ini sedang panen raya, dengan surplus produksi hampir 140.000 ton. Ya, tentu kita harus lindungi petani dari kejatuhan harga akibat kebijakan impor. Intinya, harus ada perencanaan yang detail serta terukur sehingga dalam rangka ketahanan pangan semua dapat mengambil peran,” ujar Rofandi.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah tidak lagi tumpang tindih kebijakan antar departemen yang ke depannya akan menyulitkan koordinasi, meskipun maksudnya baik. []


Penulis: Anatasia Wahyudi

Editor: Ananta Damarjati

Topik: food estateFoof Estate Jokowilumbung panganPrabowo SubiantoRofandi Hartanto
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Limbah Makanan Berkontribusi Bagi Perubahan Iklim dan Kelaparan
Lingkungan

Limbah Makanan Berkontribusi Bagi Perubahan Iklim dan Kelaparan

15 Agustus 2022
tanam trumbu karang
Lingkungan

PPI Dunia Tanam Terumbu Karang di Banyuwangi, Upaya Lestarikan Ekosistem Laut

5 Agustus 2022
Coca Cola Diduga Lakukan Greenwashing Melalui Kemasannya
Lingkungan

Coca Cola Diduga Lakukan Greenwashing Melalui Kemasannya

3 Agustus 2022
harga tiket masuk
Lingkungan

Harga Tiket Masuk Pulau Komodo Rp. 3,75 Juta, Berpotensi Menimbulkan Kegaduhan Baru

2 Agustus 2022
Emisi Karbon AS Menimbulkan Kerugian Negara Lain Sebanyak US$1,9 Triliun
Lingkungan

Emisi Karbon AS Menimbulkan Kerugian Negara Lain Sebanyak US$1,9 Triliun

14 Juli 2022
sampah plastik di laut
Lingkungan

Indonesia Penyumbang Terbanyak Kelima Sampah Plastik di Laut

5 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Ananta Damarjati/Foto: Barisanco

Idul Adha Datang Tepat Waktu

Mengenal Produk Domestik Bruto [Bagian Empat]

Mengenal Produk Domestik Bruto [Bagian Empat]

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

17 Agustus 2022
Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

16 Agustus 2022
16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Agustus 2022
Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

16 Agustus 2022
Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

16 Agustus 2022
esai pendek

Esai Pendek

16 Agustus 2022
Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

16 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang