بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا، بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيْمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
“Dengan menyebut Nama Allah, (debu) tanah bumi ini dengan air ludah sebagian di antara kami dapat menyembuhkan penyakit di antara kami dengan seizin Rabb kami.” (HR. Bukhari).
BARISAN.CO – Hadis riwayat Bukhari jika ditelaah secara tekstual menunjukkan pengobatan dengan cara menggunakan tanah dan air ludah. Namun menurut ulama hadis di atas merupakan makna zahir, sebab kenapa menggunakan air ludah. Sebagaimana kita ketahui bahwa air ludah merupakan sesuatu yang menjijikkan dan kotor.
Ibnu hajar Al-Asqalani ra menukil perkataan Imam An-Nawawi ra:
معنى الحديث أنه أخذ من ريق نفسه على إصبعه السبابة ثم وضعها على التراب فعلق به شيء منه ثم مسح به الموضع العليل أو الجريح قائلاً الكلام المذكور في حالة المسح
“Makna Hadits bahwa beliau mengambil air ludah dengan jari telunjuknya kemudian meletakkan (menempelkannya) ke tanah, maka akan ada tanah yang menempel kemudian mengusap tempat yang sakit atau luka sambil mengucapkan doa ketika mengucapkannya.”
Hal ini menegaskan keistimewaan tanah, sebab manusia diciptakan dari tanah. Tentu tanah yang memiliki kandungan energi negatif dan tanah yang alami yakni tanah yang bukan dari hal-hal yang kotor atau menjijikkan.
Kandungan Air ludah Menurut penelitian yang dilakukan oleh The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB). Peneliti tersebut mendapati bahwa “histatin”, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri juga bertanggungjawab atas penyembuhan luka.
Penelitian itu menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar ataupun seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes.
Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara massal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok, seperti dikutip suaramerdeka.
Sedangkan dr. Adi Nolodewo seorang direktur ICU RSI Romani Semarang juga menerangkan beberapa kandungan yang terdapat pada air liur dan berguna untuk membantu penyembuhan luka pada kulit manusia, seperti; Histatin, Elektrolit; seperti kalsium, kalium dan natrium., Mukosa, Senyawa anti bakteri, Enzyme ptyalin dan amylase. Senyawa protein, jamur, bakteri, virus, dan sel-sel dari lapisan mulut.
Kandungan Tanah, Dr. Arwa Abdurrahman Ahmad (Guru besar Mikrobiologi di Universitas Sana’a, Yaman) atas hasil penelitiannya mengatakan, di saat mencermati mikroorganisme (makhluk hidup yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu) yang ada di tanah, terlihat bahwa di sana terdapat mikroorganisme yang punya manfaat terhadap makhluk hidup lain di sekitarnya.
“Mereka berfungsi menyuburkan tanah, membantu tumbuh-tumbuhan menyerap pupuk dan nitrogen, dan ikut andil memerangi mikroba-mikroba bersel tunggal (uniseluler) yang menyebabkan pelbagai penyakit,” sambungya.
Fungsi tanah yang terakhir ini memberi indikasi kuat bahwa ia bisa menjadi media penyembuhan. Fungsi seperti ini telah digarisbawahi sebelumnya oleh Rasulullah Saw pada hadis di atas:
Selanjutnya Dr. Arwa menambahkan, di lain sisi unsur-unsur tubuh serupa dengan unsur-unsur tanah. Yang diketahui saintis sampai sekarang bahwa terdapat di dalam tubuh 22 unsur yang terdiri dari: Oksigen (O), Hidrogen (H), dalam bentuk air sebesar 65%-75% dari massa tubuh manusia. Karbon (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Mereka membentuk dasar senyawa organik yang terdiri dari gula dan lemak, protein, vitamin, hormon atau enzim. Unsur-unsur padat yang terdiri dari: a. 6 unsur, yaitu: Clor (Cl), Belerang atau Sulfur (S), Magenesium (Mg), Kalium (K), Natrium atau Sodium (Na), mereka membentuk 60%-80% massa. b. 6 unsur yang persentasenya sedikit dibanding persentase unsur-unsur di atas, yaitu: Besi (Fe), Tembaga (Cu), Yodium (I), Mangan (Mn), Kobalt (Co), Seng (Zn), dan Molibdenum (Mo). c. 6 unsur yang punya persentase paling sedikit dalam tubuh, yaitu: Flour (F), Aluminium (Al), Bromin atau Brom (Br), Selenium (Se), Kadmiun (Cd), dan Kromium atau Krom (Cr).