Scroll untuk baca artikel
Opini

Alokasi Anggaran Belanja Negara 2021, Jangan Takut dengan TNI dan Polisi

Redaksi
×

Alokasi Anggaran Belanja Negara 2021, Jangan Takut dengan TNI dan Polisi

Sebarkan artikel ini

Infrastruktur sebagai kebutuhan dasar. Namun itu cuman alat untuk mendukung kelancaran aktivitas. Sebagai kebutuhan dasar, dia bisa memberikan solusi, tapi dia juga bisa menjadi bentuk penindasan yang memicu persoalan baru.

Saat debat cawapres di Hotel Sultan, KH Ma’ruf Amin menyatakan bahwa dirinya dan calon presiden Joko Widodo akan mengubah startegi pembangunan jika memenangkan pilpres 2019. KH Ma’ruf Amin mengatakan akan menekankan pembangunan sumber daya manusia.

“Kami akan lakukan pergeseran strategi nasional dari yang semula infrastruktur kepada pembangunan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur,” tutur Ma’ruf.

Selanjutnya pasangan Jokowi – KH Ma’ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Jokowi dalam pidato perdananya usai pelantikan menyampaikan mimpi Indonesia menjadi negara maju di 2045. Ada dua prioritas pembangunan yakni pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur. Lalu Jokowi mengajak seluruh masyarakat mewujudkan mimpi tersebut.

Mimpi bisa jadi harapan, terus diupayakan. Saat ini tahun 2021 masih Pandemi Covid-19. Namun kesehatan sudah tidak jadi prioritas. Bahkan pemulihan ekonomi pun sepertinya akan mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi belum bisa stabil.

Apalagi berbicara janji-janji saat debat pilpres dan pidato perdana pelantikan presiden dan wakil presiden. Anggap saja itu sekadar kata “janji” dan “pidato.” Sehingga saya tidak patut menuntut untuk melunasi janji tersebut.

Alasan utamanya anggaran tahun 2021 masih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, polisi, dan militer. Pembangunan sumber daya manusia barangkali bisa dipikir belakangan. Terpenting, masyarakat melihat fisiknya saja. Melihat rumah yang indah tampak mata lebih diakui, daripada lihat isi dalamnya penuh sesak sehingga bernafas pun sulit.

Alokasi belanja negara pada 2021, infrastruktur masih tetap nomor satu. Selanjutnya untuk memperkuat pertahanan dan keamanan, alokasi untuk polisi dan militer ditingkatkan. Sangat nampak alokasi anggaran kementerian/lembaga, anggaran PU (Infrastruktur) naik 18% dan untuk Pertahanan dan Polisi masing-masing 16% dan 13%.

Pembangunan sumber daya manusia yang jadi prioritas utama dan yang paling pertama akhirnya kandas.

Kabar mental

Ide dasar gerakan revolusi mental Presiden Joko Widodo tidak dapat lepas dari pemikiran Presiden Soekarno sebagai peletak dasar revolusi mental. Gerakan revolusi mental merupakan cara pandang membangun jiwa merdeka, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan.

Seperti kata Presiden Soekarno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa. Modal utama membangun suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa.

Jadi bukan sekadar fisik atau yang terlihat seperti infrastruktur, pertahanan, dan polri. Namun selayaknya perlu berbaik sangka, biar kita dianggap orang baik. Barangkali dengan itu semua supaya manusia atau masyarakat menjadi manusia yang berfaedah.

Pemerintah melaksanakan pembangunan infrastruktur, biar dianggap kerja kerja kerja. Pertahanan dan Polri bertugas dan bertanggung jawab sesuai kewenangannya. Sementara masyarakat juga perlu membangun jiwanya dengan kemandirian dan kerja keras.

Sumber daya manusia Indonesia sebenarnya sudah berkualitas. Ditingkat internasional sering wakil Indonesia memenangkan juara kompetisi baik itu kompetisi matematika maupun robotika. Bahkan meski tidak semua orang bisa jadi Youtubers, ada manusia Indonesia yang akan menggeser posisi se-Asia dengan subscribe terbanyak.