“Mereka hanya mengetahui yang tampak di kehidupan dunia, tetapi mereka lalai kepada kehidupan akhirat.” (Ar-Rum: 7).
Maka, bergembiralah, seperti pesan Syekh Zarruq, karena bisa jadi kita tidak akan mendapatkan jalan lain untuk mengenali Dia, merasai kehidupan akhirat sedemikian nyata.
Syekh Abdullah asy-Syarqawi menambahkan, dibukakannya pintu makrifat adalah bukti Dia mengasihi dan menyayangi kita. Dia menghadirkan wabah pandemi, misalnya, karena Dia hendak menggiring kita agar semakin merasai pentingnya berdoa. Pentingnya menghadirkan Tuhan dalam setiap keadaan, dalam setiap saat. Sehingga kita kenal Dia lebih dekat, dan makin akrab.
Maka jelas, makrifat adalah karunia yang lebih besar dan agung buat kita, ketimbang amalan-amalan lahir yang kita persembahkan kepada-Nya. Apalah arti hadiah seorang budak, walau bernilai tinggi, toh tetap hina dan kecil, dibandingkan hadiah dari seorang tuan, walau sedikit. Hadiah dari seorang budak manfaatnya hanya akan dirasakan oleh dirinya sendiri, bukan tuannya. Alhasil, amal ibadah yang sedikit, tapi diiringi makrifat, lebih baik daripada amal ibadah yang banyak minus makrifat.