Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Risalah

Sastra Bingung

:: Eko Tunas
30 September 2021
dalam Risalah
sastra bingung

Ilustrasi Photo by Poppy Thomas Hill on pexels

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

SASTRA BINGUNG
BARISAN.CO – Rasanya sudah lama sastra mendapat imbuhan. Sejak St Takdir sastra bertendens. Emha Ainun sastra independen. Ariel Heryanto sastra kontekstual. Tak kurang yang mengekstrimkan. Dari Remi Silado puisi mbeling hingga Lukni Maulana puisi kampungan. Atau yang heroik seperti Leak Sosiawan Puisi Menolak Korupsi. Kini Sastra Pelataran Agoes Dhewa mau mengangkat Sastra Pesantren. Menyusul mungkin sastra demo atau puisi makar.

Bagi saya sastra ya sastra yang di dalamnya sastrawan boleh (bicara) apa saja. La wong sampai sekarang yang namanya sastra itu sendiri kita masih bingung. Itu sebabnya dari Takdir sampai Lukni mau mengartikan sastra melalui imbuhan itu. Bagi Takdir sastra harus bertendens.

Bagi Emha sastra mesti independen. Bagi Ariel sastra kudu kontekstual. Bagi Remi puisi mesti mbeling. Itu kan bukti kebingungan sastrawan mengartikan sastra.

Okelah sastra itu satu nilai: sesuatu yang ditulis dengan rasa. Rasa yang bagaimana. Jean Paul Sartre pernah bilang: beauty is truth, truth is beauty: keindahan adalah kebenaran, kebenaran adalah keindahan. Ya, tapi keindahan yang bagaimana, kebenaran menurut siapa. Repot juga mengejawantahkannya. Begini saja: keindahan ada di sana, kebenaran ada di sana, dan kita sedang berjalan ke sana.

BACAJUGA

kampung pancasila kota semarang

Kampung Pancasila, Kota Semarang Miniatur Indonesia

29 Juni 2022
Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

1 Juni 2022

Seperti Pancasila kan ada di sana, dan kita tengah bergerak ke sana. Ke sesuatu yang ideal itu. Mengapa harus ada Pancasila. Supaya kehidupan kita ada tujuan. Mengapa mesti ada tujuan yang ideal. Sebabnya kehidupan yang kita jalani tidak ideal. Bahkan apa yang disebut keindahan dan kebenaran bertarung terus menerus. Jadi begini sajalah supaya ayem: sastra itu nilai. Titik. Tidak ada embel-embelnya.

Sip lah sastra itu institusi: kekuatan satu bangsa. Ini yang banyak tidak dipahami. Bahwa sastra itu sebagaimana institusi lain. Sebagaimana kekuatan di sektor politik, ekonomi, kebudayaan, dst.

Dalam hal ini sebagai institusi sastra mempunyai kekuatan sama dengan politik, ekonomi, kebudayaan, dst. Tapi orang sering menganak-tirikan sastra. Tidak hanya politikus, ekonom, budayawan, sastrawannya sendiri kerap menganggap sastra sebagai klangenan semata.

Bahkan mereka bingung oleh ujaran John F Kennedy: politikus yang baik ialah mereka yang mengenal puisi. Lebih bingung atas sesanti Bung Karno: kalau politik kotor sastralah yang membersihkan.

Sampean bingung kan?
Saya juga, ha ha ! (pinjam bunyi puisi Sutardji Calzoum Bachri: Luka).

Bagaimana kalau kita bikin Sastra Bingung..?

Editor: Lukni
Topik: Jean Paul SartrePancasilaPuisi Menolak KorupsiSosiawan Leak
Eko Tunas

Eko Tunas

Eko Tunas, budayawan, tinggal di Semarang.

POS LAINNYA

hadits tentang senyum
Risalah

Hadits Tentang Senyum: Sedekah Penuh Pahala

10 Agustus 2022
qod kafani
Risalah

Qod Kafani: Lirik Arab, Latin dan Terjemah

4 Agustus 2022
Video Momen Khidmat Anies Baswedan Menikahkan Putrinya dengan Saleh Alhuraiby
Risalah

Ijab Qabul Anies Dinyiyirin Ruhut Sitompul, Begini Hukum Akad Nikah Menggunakan Bahasa Arab

31 Juli 2022
dzikir malam
Risalah

Dzikir Malam, Amalan Nabi Dibaca Sebelum Tidur

30 Juli 2022
sujud syukur
Risalah

Sujud Syukur: Tata Cara dan Doa Lengkap

29 Juli 2022
doa akhir dan awal tahun
Risalah

Tahun Baru Islam 30 Juli, Inilah Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun

28 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Buzzer hama demokrasi

Mahfud MD: Buzzer Hama Demokrasi

Pikir Panjang Sebelum Mengadakan Resepsi Pernikahan dari Berutang

Pikir Panjang Sebelum Mengadakan Resepsi Pernikahan dari Berutang

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

Ilham Habibie Beberkan 3 Teknologi yang Paling Dibutuhkan Indonesia

14 Agustus 2022
Lima Prinsip Relawan ANIES

Lima Prinsip Relawan ANIES

14 Agustus 2022
Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

Demokrasi atau Democrazy, Kasus Indonesia dan Amerika

14 Agustus 2022
jakarta kota yang nyaman

Cerita Orang Jepang: Jakarta Kota yang Nyaman

14 Agustus 2022
potensi diri

6 Langkah Mengenali Potensi Diri, Saatnya Raih Kesuksesan

14 Agustus 2022
Assasin

Assasin – Cerpen Noerjoso

14 Agustus 2022
Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

Salman Rushdie Selamat, Pelaku Didakwa Penyerangan dan Pembunuhan Berencana

14 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang