Jakarta saat ini, kita dapat melihat dan merasakan trotoar pejalan kaki yang luas, nyaman, dan penuh estetika tinggi. Pada trotoar bagi pejalan kaki juga disediakan kursi-kursi untuk sekedar rehat sejenak juga terdapat taman-taman pada beberapa sudut jalan dan taman bunga sepanjang trotoar.
Halte-halte pemberhentian baik TransJakarta dan JakLingko dibangun dengan desain yang elegan, nyaman dan aman. Pada halte-halte yang dibangun dengan desain kekinian dan instagramable juga tersedia marka jalan dan peta jalur transportasi yang lengkap bahkan pada beberapa halte tersedia WiFi gratis/JakWifi.
Penataan integrasi transportasi di stasiun-stasiun kereta sangat baik, aman, dan nyaman di antaranya St. Tanah Abang, St. Senen, St. Manggarai, St. Soedirman, St. BNI City, St. Jatinegara, St. Bundaran HI, St. Blok M, St. Fatmawati, dan sebagainya.
Anies juga menata Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) tidak hanya dengan desain yang kekinian, milenial, tetapi juga tetap menjaga khazanah budaya Betawi yang modern. Jembatan Penyebrangan Orang yang dibangun Anies secara sempurna juga menjamin keselamatan penyeberang dilengkapi dengan sistem CCTV juga lift bangi penyandang disabilitas dan lansia.
Beberapa JPO yang telah rampung dibangun, di antaranya, JPO Pasar Minggu, JPO Daan Mogot, JPO Rawamangun, JPO Senayan, JPO Soedirman, JPO Senen dan beberapa JPO penyebrangan sungai. Anies telah meletakan role model pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang di Ibu Kota Negara.
Untuk menggerakan menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan Anies tidak hanya mengkampanyekan semangat Jalan Kaki dan menyediakan sarana bagi pejalan kaki, Anies juga menggerakan Sepeda di Ibu Kota. Bagi pesepeda, Jakarta kini surga bersepeda, kian hari grafik pesepeda di Ibu Kota meningkat seiring makin memadai jalur sepeda, halte sepeda, sepeda sewa, dan spot-spot foto bagi pesepeda. Anies bahkan pergi dan pulang kantor juga mengajak duta-duta besar Negara lain untuk bersepeda di Jakarta.
Dalam dua tahun Anies membangun “Tapal Kuda Lenteng Agung-Tanjung Barat” di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan Senen Extension di Senen, Jakarta Pusat. Kedua jalan ini kini menjadi ikonik Jakarta karena pembangunan dengan desain yang artistik.
Tapal Kuda sebagai sarana putar balik kendaraan sangat membantu kelancaran kendaraan arah Jakarta Selatan-Kota Depok. Sedangkan Senen Extension mengurai macet simpang lima Senen. Kedua proyek ini dibangun dengan gaya Betawi Modern yang sangat instagramable.
Belum juga berhenti, untuk kian memantapkan Jakarta sebagai kota yang punya peradaban tinggi, Anies membangun jaringan utilitas bawah tanah.
Proyek yang diberi nama Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) ini tidak hanya menjadikan jalanan dan trotoar yang indah dipandang mata tetapi juga menghilangkan kesan semrawut langit Jakarta akibat kabel listrik yang melingkar juga tiang-tiang listrik pada trotoar atau badan jalan.
Sekarang kita dapat melihat wajah jalanan Jakarta tanpa kesamrawutan kabel dan tiang listrik. Proyek SJUT ini ditargetkan sampai akhir tahun 2021 sudah mencapai panjang 213,702 Km dikerjakaan oleh Perusahaan Daerah Sarana Jaya dan Jakarta Propertindo. Beberapa wilayah yang telah rampung SJUT di antaranya Jl. Cikini Raya, Jl. Kemang Raya, Jl. Keramat Raya, Jl. Salemba Raya, Jl. Lenteng Agung.
Karya besar Anies yang bahkan mendapat pengakuan dunia adalah JakLingko. Gagasan untuk mengintegrasikan seluruh moda transportasi di Ibu Kota dan kawasan Jabodetabek. Dengan JakLingko, Anies mengintegrasikan dari pejalan kaki, pesepeda, disabilitas, TransJakarta, Angkot JakLinko, MRT dan LRT. Dengan JakLingko hanya dengan satu kartu transportasi kini warga Jakarta dapat berpindah dari beragam moda transportasi dalam satu rute perjalanan.