Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku bahwa dirinya kesambet yang mengibaratkan Jokowi seperti Firaun
BARISAN.CO – Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku bahwa dirinya kesambet usai video dirinya viral yang mengibaratkan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi seperti Firaun. Bagi sebagaian orang kata kesambut belum begitu familiar, lantas apa arti kesambet dan bagaimana cara mengatasinya.
Sebelumnya video ceramah Cak Nun yang mengibaratkan Jokowi seperti Firaun menjadi perhatian publik terutama netizen. Tidak hanya Jokowi, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan juga mendapat sebutan Haman.
Sedangkan sistem yang dikenadalikan 10 naga yang disebut sebagai Qorun. Di Indoneisa sistem dan instrument politik dikuasai tiga tokoh tersebut yakni Firaun, Haman, dan Qorun.
Lantas Cak Nun memberikan keterangan dan penjelasan atas ucapannya yang menyebut Jokowi sebagai Firaun. Dalam video yang tersebar di media-media sosial, terutama channel YotuTube CakNun.com, Cak Nun mengakau bahwa sedang kesambet.
Berikut penjelasan Cak Nun:
“Saya sendiri yang diberi ujian oleh Allah. Jadi ketika sedang indah-indahnya Maiyah, ketika sedang puncak-puncaknya hidayah Allah menabur ke Maiyah, itu saya sendiri yang keblondrok artinya saya dikasih ujian oleh Allah luar biasa.”
“Meneng-meneng aku ki ngomong hal Firaun (diam-diam saya itu ngomong hal Firaun), coba. Dan itu saya kesambet, yo. Kuwi aku ra duwe rencana moro-moro cangkemku mak pecotot (Itu saya tidak ada rencana tahu-tahu mengucap) Firaun, Haman, Qarun. Itu, itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya, maka saya tadi saya bikin video sama Sabrang judulnya Mbah Nun Kesambet.”
Arti dan Ciri Orang Kesambet
Arti Kesambet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sakit dan mendadak pingsan karenga gangguan roh jahat atau orang halus dan hantu.
Dikutip dari persaudaraanmatahari.org, arti kesambet alam laku spiritual adalah ketika ketidakmurnian secara energi, maksudnya ada gangguan atau jeratan kuasa kegelapan (dark force) dalam segala bentuknya.
Sedangkan kesambet tidak serta merta, namun ada kategori berdasarkan tingkatannya. Adapun tiga kategori tersebut yakni:
1. Baru Kesambet
Gangguan makhluk halus atau Yang nyambeti menempel lapisan pikiran sadar (conscious mind). Barang kali Cak Nun merupakan salah satu orang yang masuk kategori pertama yakni baru kesambet.
Sebab Cak Nun dalam posisi ceramah atau memberikan tausyiah kepada para jamaah, sehingga alam pikiran sadarnya tetap bekerja. Namun tiba-tiba makhluk penguasa kegelapan masuak kedalam pikiran sadarnya.
Tipe ini mudah diobati atau dihilangkan ketika ia kembali membuka pikiran terutama energi positifnya.
2. Sudah Lama Kesambet
Yang nyambeti atau gangguan makhluk halus sudah masuk ke pikiran bawah sadar (subconscious mind). Biasanya kategori ini dialami orang-orang tertentu yang sedang mengalami permasalah atau persoalan.
Kebanyakan mereka telah belajar ilmu supranatural ataupun melakukan amalan-amalan dengan berbagai ritual. Misalnya pergi ketempat angker (wingit), pemakaman para wali atau mendatangi guru spiritual.
Untuk memutus kesambet kategori kedua ini penting juga mengembalikan pikiran sadarnya atau conscious mind. Sehingga dengan pikiran sadarnya mampu membuka pikiran bawah sadar atau subconscious mind.
3. Sebelum Lahir Sudah Kesambet
Kesambet dalam hal ini terjadi sejak di kehidupan lampau, sebagaiamana diambil dari persaudaraanmatahari.org bahwasanya ketika ia terlahir kembali, ia membawa data tersebut.
Pada zaman dulu, ia pernah berkolaborasi dengan makhluk bawah, seperti perewangan dan lain sebagainya. Ketika terlahir kembali, makhluk bawah tersebut bisa menempel karena datanya ada di DNA.