Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

Bagaimana Jakarta Terancam Tenggelam pada 2050

:: Ananta Damarjati
17 Mei 2021
dalam Lingkungan
Bagaimana Jakarta Terancam Tenggelam pada 2050

Ilustrasi: BARISANCO/Ananta DJ.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Hasil kajian yang terbit di jurnal Nature Communication (2019) menyebut Jakarta, dan kota-kota lainnya di tujuh negara Asia, terancam tenggelam pada 2050. Disebut-sebut permukaan laut akan mengalami kenaikan 30 sampai 50 sentimeter karena dampak dari perubahan iklim.

Dalam laporan dikatakan bahwa laut di pesisir Indonesia, Bangladesh, India, dan Filipina akan mengalami kenaikan lima sampai 10 kali lipat pada 2050. Sementara di China kenaikan muka air lautnya tiga kali lipat. Dan di Bangkok, Thailand, 12 kali lipat. Namun dibanding yang lain, Jakarta diramalkan termasuk yang paling cepat tenggelam.

Pada tanggal 12 Mei 2021 lalu, analisis yang sama mencuat kembali dalam riset sebuah firma berbasis Inggris, Verisk Maplecroft. Jakarta, menurut riset itu, tergolong kota yang memiliki risiko bahaya lingkungan terbesar di dunia. Hal itu tidak lepas dari polusi udara yang parah dan kian diperburuk ancaman abadi seperti banjir.

Laporan Verisk Maplecroft juga menyebut kota besar di Indonesia lainnya yang memiliki risiko bahaya lingkungan seperti Surabaya dan Bandung. Dari total 100 kota paling berisiko, Jakarta berada di urutan pertama, Surabaya posisi keempat, dan Bandung peringkat kedelapan.

BACAJUGA

Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

30 September 2023
perubahan iklim

Perubahan Iklim Sebabkan Krisis Air Bersih Memburuk

21 September 2023

Jika Jakarta tidak segera berbenah, maka ancaman tenggelam itu bisa menjadi kenyataan. Apalagi, sampai sejauh ini masih marak praktik penggunaan air tanah di wilayah ibu kota yang dilakukan oleh masyarakat hingga gedung-gedung bertingkat, seperti kantor hingga pusat perbelanjaan.

Data Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya tahun 2020 menyebutkan baru 64 persen dari penduduk Jakarta yang memiliki akses air perpipaan. Sisanya masih mengandalkan air tanah yang disedot dengan memakai pompa dan sumur galian. Tak ayal, hal itu mempercepat penurunan permukaan tanah hingga 15 sentimeter setiap tahun.

Di samping itu, Jakarta juga masih dihantui ancaman banjir. Perubahan iklim yang membuat frekuensi hujan ekstrem skala jam atau harian di Jakarta terus meningkat, membuat penanganan banjir di ibu kota kian tidak konklusif.

Beberapa waktu lalu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak perubahan iklim global menyebabkan frekuensi cuaca ekstrem di Indonesia terjadi makin sering. Dampak perubahan iklim ini, menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, diproyeksikan akan terjadi sampai akhir abad ke-21.

“Kondisi ekstrem saat musim hujan itu akan semakin basah, dan apabila kemarau pun akan semakin kering dan frekuensi kejadian periode ulangnya semakin pendek dan intensitasnya tinggi,” kata Dwikorita di Jakarta.

Dwikorita mencontohkan, dahulu pada medio 1900-1950 butuh rentang 50 tahun untuk Jakarta mengalami curah hujan ekstrem dengan intensitas tinggi 145 mm dalam sehari. Namun sejak tahun 1980, kejadian hujan ekstrem tak perlu menunggu 50 tahun, “Itu bisa terjadi hanya 2-5 tahun.” Kata Dwikorita.

Pemerintah Jakarta perlu segera melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim seperti menerapkan ekonomi sirkular, transisi energi, hingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Di sisi lain, upaya yang progresif dalam mengatasi perubahan iklim juga harus dilakukan oleh pemerintah pusat.

Sayangnya, isu perubahan iklim belum menjadi prioritas pemerintah pusat dalam jangka pendek ini. Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022 yang sedang disusun Bappenas, porsi perhatian pada isu perubahan iklim hanya diberi 1,6% dari total anggaran yang direncanakan, atau sebanyak Rp9,6 triliun dari total Rp577.7 triliun alokasi prioritas nasional.

Angka tersebut tergolong kecil jika dibanding alokasi prioritas nasional lainnya, semisal rencana pengembangan wilayah Ibu Kota baru sebesar Rp106,2 triliun. Dan jauh lebih kecil jika dibanding alokasi infrastruktur yang mencapai Rp125,7 triliun.

RKP ini adalah ancang-ancang rencana dalam APBN 2022 yang diketok palu November nanti. Angka anggaran terhadap isu perubahan iklim, yang terbilang kecil itu, menegaskan betapa ambisi pemerintah dalam melaksanakan komitmen lingkungan makin tidak memadai. Padahal, sudah banyak publikasi menyebut makin gawatnya dampak perubahan iklim. []

Topik: Air tanah JakartaBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Ekonomi BerkelanjutanJakarta Tenggelam 2050Perubahan IklimPolusi udara
Bagikan1Tweet1Send
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

RUU EBET
Lingkungan

‘Masih Banyak Pasal Mencurigakan’, Pembicaraan RUU EBET Masih Alot di Senayan

29 September 2023
aksi luru banyu
Lingkungan

Aksi Luru Banyu JM-PKK Bersama Artis Roy Marten dan PWNU Jateng, Berbicara Nasib Kendeng

25 September 2023
Ilmuwan Peringatkan Praktik Greenwashing Mengancam Kelestarian Lingkungan
Lingkungan

Ilmuwan Peringatkan Praktik Greenwashing Mengancam Kelestarian Lingkungan

22 September 2023
Sedotan Beras Ramah Lingkungan dan Bisa Dimakan
Lingkungan

Sedotan Beras Ramah Lingkungan dan Bisa Dimakan

22 September 2023
energi panas bumi
Lingkungan

Energi Panas Bumi Melimpah, Pertumbuhan Sangat Lambat

21 September 2023
Kualitas Air Indonesia Urutan ke-9 di ASEAN
Lingkungan

Kualitas Air Indonesia Urutan ke-9 di ASEAN

10 September 2023
Lainnya
Selanjutnya
Waspadai Iming-iming Persepsi Keuntungan Aset Kripto

Waspadai Iming-iming Persepsi Keuntungan Aset Kripto

Perjuangan Uganda untuk Peroleh Vaksin Corona

Perjuangan Uganda untuk Peroleh Vaksin Corona

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya
Terkini

Viral Perundungan di Sekolah, 72%  Mengaku Pernah Mengalami, Ini Datanya

:: Beta Wijaya
30 September 2023

BARISAN.CO - Viral insiden perundungan di lingkungan sekolah terjadi lagi, hal itu semakin menjadi sorotan di media sosial dan arus...

Selengkapnya
Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Indonesia

Doakan Kemenangan Anies-Cak Imin, Majelis Sholawat An-Nahdhiyyah Rutin Gelar Istigosah

30 September 2023
VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

VAR: Inovasi yang Membantu Wasit Mengambil Keputusan

30 September 2023
Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

Kejayaan Kelapa Berakhir, Mangrove Telanjur Rusak

30 September 2023
Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

Melalui Video Call, Anies Minta Relawan Manies di Ambon Jaga Kesolidan dan Kesantunan

30 September 2023
Promosi Pinjam Perangkat IQOS 14 Hari Dikhawatirkan Meningkatkan Jumlah Perokok Anak

Promosi Pinjam Perangkat IQOS 14 Hari Dikhawatirkan Meningkatkan Jumlah Perokok Anak

30 September 2023
Bakorsi Kecamatan gatak

Tim Kecamatan Gatak Akan Dikukuhkan, Begini Pesan Ketua Bakorsi Sukoharjo

30 September 2023
Lainnya

SOROTAN

Makam Diponegoro
Opini

Perlukah Kita Memindah Makam Pangeran Diponegoro?

:: Ananta Damarjati
25 September 2023

Pengambilan keputusan terkait pemindahan makam seorang pahlawan harus melibatkan kajian yang mendalam. SULIT sekali membayangkan Indonesia tanpa makam Pangeran Diponegoro....

Selengkapnya
Perusahaan Koperasi

DIVVY: Keunggulan Sistem Perusahaan Koperasi

24 September 2023
Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

Koalisi Perubahan vs Non Perubahan = Koalisi Kerakyatan vs Koalisi Kekuasaan

22 September 2023
Apakah Keuntungan Itu

Apakah Keuntungan Itu?

21 September 2023
Oligarki yang Menagih Hutang

Masa Lalu, Masa Depan, dan Oligarki yang Menagih Hutang

21 September 2023
Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

Prabowo dan Ganjar Menunggu Godot?

20 September 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang