Mas Bambang menggenggam jemarinya, amplop putih yang terbenam di telapak tangannya yang besar berpindah ke genggamannya.
“Terimalah iuran dari kami. Maaf, seadanya. Karena kami pun juga sedang sulit,” ucapnya berwibawa, mewakili ketiga rekan lainnya memberinya santunan Rp200 ribu.
Paidi terharu menyambut kemenangan kecil yang datang padanya. Mungkin ini sudah kehendak mbah Danyang. Mungkin, karena Paidi hanyut dalam bayang kebahagiaan saat melihat ketiga orang anaknya melahap daging ayam di mulutnya.
Bogor, 7 November 2021

Marlin Dinamikanto, lahir di Yogyakarta, 7 Januari 1967 lama berkecimpung di dunia jurnalistik – terutama pers alternatif antara lain reporter Tabloid Serasi (1988), penterjemah free lance Fista FMTV (1989-1990) pimpinan redaksi Kabar dari Pijar/ KdP (1995-1999); Redpel Tabloid Bongkar (1998); Redaktur Tabloid Siaga (1999); Redpel Media Regional Jambi (2003-2004); Tabloid OPSI (2006-2008) dan lainnya.
Telah menulis sejumlah buku – Ibadah Haji Para Tokoh, Perjuangan Merebut Benteng Keadilan, Kiprah Bang Zul Membangun Jambi. Cerpen-cerpennya pada era 1980-an dimuat di Harian Umum Pos Kota, Tabloid Serasi dan lainnya. Terlibat dalam sejumlah Antologi Puisi Bersama seperti Banjarbaru (2018): Dari Negeri Potji (Negeri Bahari 2018; Pesisir 2019; Rantau 2020; Khatulistiwa 2021) Tembi Rumah Budaya (2019; 2020 dan 2021); dan lainnya. Selain itu juga menerbitkan Antologi Puisi Tunggal “Yang Terasing dan Mampus” 2018 dan “Menyapa Cinta” 2020.