Scroll untuk baca artikel
Blog

Sketsa Pagi Jakarta – Puisi Marlin Dinamikanto

Redaksi
×

Sketsa Pagi Jakarta – Puisi Marlin Dinamikanto

Sebarkan artikel ini

SKETSA PAGI JAKARTA

Dia lambaikan cahaya jingga dari punggung cakrawala yang gosong oleh jutaan knalpot jalanan ibu kota

Padahal, daunan sudah mandi zunub berkeramas embun setelah disenggamai oleh rembulan – sebelum adzan subuh mengajaknya bersimpuh

Tapi tak ada rembulan di malam satu sura. Lantas, dia bersenggama dengan siapa? Oey, tak perlu dibahas. Ini Jakarta. Apa pun bisa asal anda siapa

Mungkin saja, matahari datang membawa rencana yang membenam pikiran semesta. Tapi apa iya pikiran semesta bisa menang berlawan pikiran orang-orang super kaya

Barangkali saja di ufuk merah nyala itu tersimpan potret kaum muda bercelana dril yang pada akhirnya terasing sendiri oleh sumpahnya

Bogor, 15 Oktober 2020

BIARKAN RINDU BEKU

Rindu yang awat
terbenam batu es
abadi
menikmati hampa
pucukpucuk cemara

gigil rembulan
atau mungkin matahari
pucat di kolam

tak ada cakrawala
tujuan segala cerita
usai di sini

rindu yang bungkam
kadang lebih cekam
dari kemarau jam enam
sore di sebuah hutan
saat burung bermalam

rindu merintih gagap
terkesiap
melihatmu berdiri
di sebuah tempat
mata melihat

saat rindu terbunuh
cinta tak lagi penuh
sedih mendidih
batuan es mencair
cinta berakhir

Sebrangpotlot, 8 Oktober 2019

Marlin Dinamikanto, Lahir di Yogyakarta, 7 Januari 1967 adalah aktivis, jurnalis dan sastrawan. Sebelum menekuni dunia sastra, Marlin aktif dalam pergerakan mahasiswa yang ikut menggulingkan Soeharto melalui Yayasan Pijar.