Kasus tersebut memang jarang terjadi, tapi alangkah baiknya jika kita mencegahnya. Bila kekeh ingin tetap terlihat sopan, kita bisa melakukan beberapa cara untuk menekan keinginan.
Wild menyarankan untuk menggosok hidung, memaksa napas dalam dalam kemudian mengeluarkannya dari hidung, atau menekan bibir atas di bawah hidung.
Semburan sepanjang sembilan meter
Menurut studi yang dilakukan Juliang Tang, seorang ilmuwan dari Singapura, makin besar tubuh seseorang, maka makin tinggi pula kecepatan bersinnya. Karena terjadinya reaksi sangat kuat sedangkan partikel asing yang dikeluarkan sangat kecil, hal ini menyebabkan semburan partikel yang keluar saat bersin bisa menempuh jarak hingga 9 meter.
Itulah mengapa para ahli kesehatan menganjurkan untuk menutup hidung, agar partikel yang menyembur tidak menyebar ke mana mana. Kecepatan bersin bisa mencapai 100 miles per jam, ditambah percikannya bisa sampai 40.000 tetes sekali bersin.
Normalnya, ingus atau lendir yang keluar saat kamu bersin adalah berwarna jernih. Bila ternyata ingus memiliki warna hijau, kuning, atau cokelat, bisa jadi sedang mengidap suatu infeksi. Sel darah putih yang bertugas melawan bakteri saat kamu bersin adalah penyebab ingus berubah warna. Segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Sederhananya, bersin adalah mekanisme penyaring awal dari tubuh yang kita miliki. Benda benda asing yang macamnya telah disebutkan tadi, sebisa mungkin akan ditolak oleh tubuh. Tidak main main, penolakan tersebut berdaya 100 miles per-jam atau setara dengan 160 kilometer per-jam. Luar biasa cepatnya.
Jika dengan mekanisme ini gagal biasanya kuman akan masuk dan memungkinkan menyebabkan demam. Maka Maha Benar Allah dengan segala syariatnya, karena setelah bersin kita sunnahkan mengucapkan lafal hamdallah. Sebagai wujud syukur kita akan karunia besar penciptaan Allah Swt ini. (Luk)