Di balik tausyiah sederhana KH. Ubaidullah Shodaqoh, tersimpan pandangan tajam tentang pertanian, keadilan sosial, dan makna keberagamaan.
BARISAN.CO – Sebuah buku terbaru berjudul Petani Kehilangan Lahan karya KH. Ubaidullah Shodaqoh akan hadir dalam acara Suluk Senen Pahingan edisi ke-36 yang digelar Minggu malam, 4 Mei 2025, pukul 19.30 WIB di Joglo Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Kota Semarang.
Buku ini merupakan buah pemikiran Mbah Ubaid sapaan akrab KH. Ubaidullah, yang lahir dari catatan ringkas forum kajian rutinan yang digelar setiap 35 hari sekali oleh komunitas Santri Bajingan.
Acara peluncuran buku bertepatan dengan kajian Suluk Senen Pahingan yang pada edisi ini mengangkat tema “Uang Negara, Uang Kita: Apa Hubungannya.”
Dalam suasana penuh hikmah, para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan ilmu dari tausyiah Mbah Ubaid, tetapi juga berkesempatan membawa pulang buku cetakan perdana yang dibanderol seharga Rp50.000.
Ketua Penyelenggara Suluk Senen Pahingan, Beno Siang Pamungkas, menuturkan bahwa buku mungil ini adalah langkah konkret dalam mendokumentasikan pemikiran dan perenungan seorang ulama besar yang konsisten menyuarakan nilai-nilai keadilan dan kebijaksanaan dalam menghadapi realitas sosial.
“Buku Petani Kehilangan Lahan merupakan rangkuman dari 17 tulisan yang disarikan dari tausyiah Mbah Ubaid selama forum berlangsung. Dari tulisan-tulisan tersebut, kita bisa melihat benang merah yang merangkai berbagai persoalan mulai dari pertanian, sosial, keragaman, hingga ketuhanan menjadi sebuah manik-manik pemikiran yang indah dan relevan,” jelas Beno.
Beno juga menekankan pentingnya peran ulama dalam era disrupsi informasi. Menurutnya, buku ini menjadi pengingat bahwa ulama bukan hanya pewaris ilmu agama, tetapi juga penuntun umat dalam menghadapi kegamangan sosial dan ekonomi.
“Di tengah derasnya arus informasi yang sering kali membingungkan, umat perlu figur yang bersuara jernih dan berani. Mbah Ubaid hadir sebagai suara itu. Buku ini menjadi semacam panduan agar kita tidak salah paham dalam melihat dunia dan bisa menemukan makna dari hal-hal yang sering kali kita abaikan,” imbuhnya.
KH. Ubaidullah Shodaqoh sendiri dikenal luas sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen.
Beliau juga merupakan figur sentral dalam gelaran Suluk Senen Pahingan, sebuah forum ngaji selapanan yang menjadi ruang refleksi sosial dan spiritual bagi berbagai kalangan, dari santri, akademisi, hingga aktivis sosial.
Dengan gaya bahasa khas dan reflektif, buku ini tidak hanya menyajikan pandangan keagamaan yang mendalam, tetapi juga menyentuh problematika riil yang dihadapi masyarakat, terutama kaum petani yang kini banyak kehilangan lahan akibat ekspansi industri dan kebijakan pembangunan yang kurang berpihak.