Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Cadangan Devisa Meningkat Karena Utang Pemerintah

Redaksi
×

Cadangan Devisa Meningkat Karena Utang Pemerintah

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COPosisi cadangan devisa pada akhir Januari 2021 sebesar US$138 miliar, meningkat dari bulan sebelumnya. Hal itu dilaporkan oleh Bank Indonesia dalam rilisnya, Jumat (05/02/2021).

Bank Indonesia mengatakan posisi tersebut setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Posisi juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia juga menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bank Indonesia mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia untuk kondisi tiap akhir bulan. Nilainya dinyatakan dalam dolar Amerika, meski sebagiannya berdenominasi mata uang lain dan berbentuk emas moneter.

Publikasi Bank Indonesia menggolongkan bentuk atau jenis cadang devisa Indonesia dalam empat kelompok. Yaitu: emas moneter, Special Drawing RightsReserve Position in the Fund (RPF), dan Cadangan devisa lainnya.  

Pada Januari 2021, dilaporkan yang terbanyak berupa cadangan devisa lainnya yang mencapai US$130 miliar atau 94,1% dari total. Terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, surat berharga, dan tagihan lainnya. Dalam bentuk emas moneter sebesar US$4,65 miliar, dalam SDRs sebesar US$1,60 miliar, dan dalam RPF sebesar USD1,14 miliar. 

Bank Indonesia mengatakan peningkatan posisi cadangan devisa Januari 2021 terutama dipengaruhi oleh penerbitan global bonds pemerintah dan penerimaan pajak.

Kementerian Keuangan memang mencatat adanya penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dalam valuta asing pada bulan Januari. Diinformasikan bahwa Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam 2 (dua) mata uang asing (dual-currency) yaitu US Dollar dan Euro dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down pada tanggal 12 Januari 2020.

SBN berdenominasi dolar Amerika yang berhasil dijual sebesar US$3 miliar. Terdiri dari tiga seri. Seri RI0331 bertenor 10 tahun sebesar US$1,25 miliar. RI0351 bertenor 30 tahun sebesar US$1,25 miliar. RI0371 bertenor 30 tahun sebesar US$0,50 miliar. Sedangkan berdenominasi EURO hanya satu seri, RIEUR0333 bertenor 12 tahun dengan nilai EUR1 miliar.

Publikasi kementerian keuangan tentang penerbitan SBN juga melaporkan nilai SBN valas tersebut dalam nilai rupiah. Nilainya berdasar kurs akhir Januari 2020 sebesar Rp59,97 triliun.