Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Kesehatan

Cakupan Imunisasi Turun Drastis, Kesehatan Anak Indonesia Terancam

:: Yusnaeni
30 April 2021
dalam Kesehatan
Cakupan Imunisasi Turun Drastis, Kesehatan Anak Indonesia Terancam

Ilustrasi: freepik.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Sejak pandemi, cakupan imunisasi di Indonesia menurun drastis. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini jumlah kabupaten/kota yang mencapai target Imunisasi Dasar Lengkap lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2019.

Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), pada saat pandemi, bulan imunisasi anak sekolah tidak berjalan. Sementara itu, anak-anak juga takut datang ke rumah sakit untuk melakukan imunisasi.

Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus memungkinkan terjadinya wabah penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Apalagi, bila sekolah tatap muka dilakukan, akan berpengaruh pada peningkatan risiko outbreak penyakit lain yang sebelumnya dapat tertangani.

“Bulan imunisasi anak sekolah harus dilakukan, karena imunisasi merupakan upaya untuk mencegah timbulnya penyakit,” kata dr. Aman pada Seminar Media IDAI dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia, kemarin (29/4/2021).

BACAJUGA

Kick Off Imunisasi PCV

Kick Off Imunisasi PCV, Dinkes DKI Jakarta Ajak Memanfaatkan Layanan Imunisasi Gratis

12 September 2022
bulan imunisasi anak

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Anies Ajak Orang Tua Lindungi Anak

3 Agustus 2022

Senada dengan dr. Aman, Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, dr. Prima Yosephine BT Hutapea, M.K.M mengatakan cakupan imunisasi lengkap yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok.

“Sehingga bila sudah banyak orang yang imunisasi akan ikut terlindungi dari penyakit tersebut,” ujarnya.

Seorang anak dapat dikatakan memiliki imunisasi lengkap jika mendapatkan imunisasi saat bayi di bawah 2 tahun, dilanjutkan saat bersekolah. Tapi pandemi Covid-19 telah menyebabkan disrupsi layanan imunisasi sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Hal ini menyebabkan mereka rentan terkena PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi).

“Pelayanan imunisasi mengalami disrupsi karena anjuran pemerintah untuk stay at home sebagai salah satu upaya untuk mencegah transmisi penyakit Covid-19. Namun, vaksinasi rutin tetap harus dijalankan. Bila imunisasi tidak dilaksanakan maka dapat menimbulkan masalah baru yaitu KLB campak, difteri, dan polio,” ungkap Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp.A(K), MSc, PhD.

Ia menambahkan, imunisasi kejar harus dilakukan segera berdasarkan catatan riwayat imunisasi anak. Tujuannya untuk memberikan proteksi maksimal kepada anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan imunisasi ganda yakni pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam sekali kunjungan.

Imunisasi ganda atau stimultaneous vaccination diberikan untuk mempercepat perlindungan kepada anak dan meningkatkan efesiensi pelayanan. Orang tua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan berulang kali, tapi sudah mendapatkan manfaat sekaligus.

Sejauh ini, imunisasi ganda tidak ada larangannya dan aman dilakukan. Asalkan diberikan di hari yang sama, di bagian tubuh kiri dan kanan. Selain itu bisa juga dengan pemberian vaksin tetes.

Tata Cara Imunisasi Saat Pandemi

Imunisasi telah terbukti mampu melindungi anak dari berbagai penyakit menular, antara lain hepatitis, TBC, difteri, tetanus, polio, campak (measles), campak jerman (rubela), dan pneumonia.

Untuk mendapatkan perlindungan lengkap, anak harus mendapatkan imunisasi lengkap, yang dilakukan mulai dari usia 0 bulan hingga duduk dibangku sekolah dasar. Begini tahapannya:

1. Sudah mendapatkan imunisasi dasar (bayi usia 0-11 bulan)

  • HB 0 1 dosis
  • BCG 1 dosis
  • DPT – HB –Hib 3 dosis
  • Polio tetes (OPV) 4 dosis
  • Polio suntik (IPV) 1 dosis
  • Campak rubela 1 dosis

2. Imunisasi lanjutan 1 (anak usia 18-24 bulan)

  • DPT – HB – Hib 1 dosis
  • Campak rubela 1 dosis

3. Imunisasi lanjutan 2 (anak sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah)

  • Campak rubela dan DT pada anak kelas 1 SD/MI dan
  • Td pada kelas 2 dan 5 SD/MI

Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Sehingga mereka bisa mudah tertular penyakit, menderita sakit berat, berisiko cacat, bahkan meninggal dunia.

Untuk itu, pastikan anak sudah mendapatkan imunisasi di atas. Jika belum maka orang tua bisa melakukan imunisasi di tempat pelayanan kesehatan terdekat. 

Pandemi ini tak boleh menjadi penghalang untuk melakukan imunisasi. Semakin ditunda, anak semakin berisiko terkena berbagai penyakit. Imunisasi tetap bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Prof. Cissy kemudian membagikan tipsnya. Pertama, pastikan anak sehat dulu. Lalu, hubungi tempat layanan imunisasi. Cari alur imunisasi saat pandemi agar tidak memakan waktu di sana. Kedua, bawa catatan imunisasi supaya bisa langsung disiapkan. Ketiga, patuhi prokes. Ibu harus menggunakan masker, mencuci tangan saat tiba di faskes, dan menjaga jarak. [YSN]

Topik: cakupan imunisasiimunisasiKesehatan AnakPandemi
Yusnaeni

Yusnaeni

POS LAINNYA

pH Tubuh
Kesehatan

Berbahaya Jika pH Tubuh Terlalu Asam

26 Januari 2023
sakit diare
Kesehatan

Diare, Stop Makan Serat

24 Januari 2023
gejala penyakit sinyal positif
Kesehatan

Jangan Gagal Paham, Gejala Penyakit Sesungguhnya Sinyal Positif Tubuh

21 Januari 2023
stres asam lambung
Kesehatan

Stres Beresiko Empat Kali Terkena Asam Lambung, yang Diobati Stres atau GERDnya?

20 Januari 2023
manfaat hujan
Kesehatan

Hujan Tidak Bikin Sakit, Masih Enggan Hujan-Hujanan?

19 Januari 2023
manfaat lili paris
Kesehatan

Cocok Diletakan di Meja Kerja, Lili Paris Mampu Menyerap Bahan Kimia

18 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Bangun Tidur

Bangun Tidur, Jangan Langsung Berdiri Kenapa?

Buruh

Benarkah? Jutaan Buruh Jomblo Karena Kerja 8 Jam

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023
Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

Normalisasi Sungai Berlanjut, Ciliwung Institute Pertanyakan Logika Kementerian PUPR

26 Januari 2023
Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

Kenapa Kita Menangis Saat Menonton Film?

26 Januari 2023
Menciptakan Wirausaha Muda

Merdeka Belajar, Menciptakan Wirausaha Muda, Mengapa Tidak?

26 Januari 2023
pH Tubuh

Berbahaya Jika pH Tubuh Terlalu Asam

26 Januari 2023
sholawat bulan rajab

Lirik Sholawat Bulan Rajab Teks Arab, Latin dan Artinya

26 Januari 2023

SOROTAN

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan
Sorotan Redaksi

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

:: Anatasia Wahyudi
25 Januari 2023

Di mana pun mereka berada, anak-anak yang tumbuh dalam kemiskinan menderita dari standard hidup yang buruk, mengembangkan lebih sedikit keterampilan...

Selengkapnya
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang