Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Bagaimana Cara Bekerja dengan Rasa Cinta?

Redaksi
×

Bagaimana Cara Bekerja dengan Rasa Cinta?

Sebarkan artikel ini

Cara bekerja dengan rasa cinta yakni integrity, suatu keseluruhan diri yang hadir memberi dan berasal dari kejujuran, dari sikap siddiq.

BARISAN.CO – Saya ingin berbagi cerita, ramadhan silam dua ponakan namanya Asif dan Fikri yang lagi belajar di pesantren mendapat kesempatan pulang liburan. Ketika bertemu anak bungsu saya yang telah selesai SD dan hendak berangkat ke pesantren tahun ini, mereka rame cerita suka duka di pesantren.

Dari keseruan dalam menceritakan dan gelak tawa tentulah menunjukkan lebih banyak suka yang mewarnai kehidupan mereka menuntut ilmu. Nah dari pesan mereka kepada anak saya tersebut terdapat kata-kata yang menggelitik yakni apa yang membuat mereka kangen pulang ke rumah?

Dua ponakan tadi menyatakan, ada dua hal. Pertama, ingat dan kangen masakan ibunya dirumah. Di pesantren tidak ada masakan yang seenak masakan ibunya. Enak sekali. Itu yang membuat kangen dan ingin pulang.

Kedua, tahu pong. Saat buka puasa bersama di masjid al-Jihad. Pokoknya, pas sirine berbunyi tanda masuk maqhrib, langsung gigit tahu pong enak sekali. Sampai-sampai mereka gambarkan ketika ada gumpalan tahu yang terjatuh, “nyeseeel bingiits”.

Nah, omong-omong tentang masakan jadi teringat film kungfu Panda, Holywood memang pinter buat cerita, sehingga meskipun tema ceritanya biasabiasa saja tapi memiliki plot yang memikat dan beberapa inspirasi yang tidak kering dan tidak terasa menggurui.

Misalnya dalam cerita seekor panda gemuk yang terselamatkan hidupnya dari pembunuhan atas seluruh kampungnya dan kemudian diambil anak angkat oleh Mr Ping seorang koki paling mashur di seantero kerajaan Cina waktu itu.

Nah, panda jenaka yang bernama Po ini diharapkan oleh Master Shifu seorang guru kungfu yang mempercayai kekuatan diri Po dan melatihnya dengan mempergunakan hasrat paling besar yang dimilikinya yaitu makan!.

Walhasil upaya tersebut membuat latihan yang dilakukan tidak dirasa sebagi latihan tapi sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Dikisahkan ketika dalam masa penggemblengan, Po merasa bahwa dia tidak terlalu yakin kepada dirinya dan kepada jurus jurus yang dimilikinya, apalagi untuk memberantas musuhnya Lord Shen yang memiliki kekuatan luar biasa.

Maka ditengah masa pencarian tersebut dia lalu bertanya kepada ayah angkatnya yang pernah menjanjikan suatu resep istimewa yang menjadikan mie yang dibikinnya menjadi begitu disukai oleh banyak orang.

Tatkala ditanyakan kepada Mr Ping tentang bumbu rahasia tersebut, maka betapa terkejutnya Po lantaran bapaknya menjawab dengan suatu kalimat “There is no secret ingredients, The secret is in you.

Jawaban ayahnya yang menyatakan bahwa tidak ada bumbu rahasia dan kekuatan bumbu itu keluar dari diri yang penuh cinta pada pekerjaannyai dan percaya bahwa dari tangannya akan terhidang suatu makanan yang enak.

Itulah yang menyadarkan Po bahwa untuk mempelajari kungfupun sebenarnya bukanlah pada jurus yang penuh rahasia, akan tetapi pada kecintaan dan kepercayaan pada diri itulah rahasianya.

Kesungguhan, rasa cinta, semangat itulah yang selalu ingin saya tanamkan. Jadi kecintaan kepada Allah, kecintaan kepada anggota dan kecintaan kepada karyawan itulah yang lebih menggerakkan bukan karena besaran gaji atau bonus gaji yang akan di dapatkan.

Bila seorang karyawan dalam bekerjanya hanya memperhitungkan berapa gaji yang akan perolehnya berarti harga diri dan pekerjaannya senilai dari pada yang ia dapatkan. Tidak lebih. Kata orang jawa, bekerja hanya “adol pundak” menjual otot saja.

Tidak ada rasa cinta di dalamnya. Dan sedikit sekali atau bahkan tidak ada nilai kemanfaatan yang akan diberikan.

Bekerja itu seperti menempa besi yang akan di buat keris. Sebelum dibentuk harus di panaskan terlebih dahulu hingga muncul bara panasnya, kemudian di terpa berulang-ulang hingga berhamburan buih-buihnya.