Scroll untuk baca artikel
Analisis Awalil Rizky

Catatan Atas Turunnya Tingkat Pengangguran

Redaksi
×

Catatan Atas Turunnya Tingkat Pengangguran

Sebarkan artikel ini

TINGKAT Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2022 sebesar 5,83% diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada minggu lalu. BPS mengatakan terjadi penurunan TPT dari Februari setahun sebelumnya yang mencapai 6,26%. Akan tetapi dari data BPS lainnya dapat disampaikan beberapa catatan kritis atas kondisi ketenagakerjaan saat ini.

Jumlah penganggur terbuka sebanyak 8,40 juta orang pada Februari 2022. Sedangkan mereka yang bekerja sebanyak 135,61 juta orang. Keseluruhan Angkatan kerja mencapai 144,01 juta orang.

BPS menyajikan kondisi umum atas mereka yang bekerja dalam beberapa karakteristik. Antara lain berdasar lapangan usaha, status dalam pekerjaannya, serta lamanya jam kerja dalam seminggu.

Berdasar lapangan usaha dari pekerjaan utama seorang pekerja, pengelompokan serupa dengan dalam data Produk Domestik Bruto (PDB). Yaitu terdiri dari 17 lapangan usaha. Jumlah dan persentase terbanyak saat ini adalah pada sektor pertanian dalam arti luas, yang mencakup pertanian, kehutanan dan perikanan.

Jumlah pekerja di sektor pertanian sebenarnya cenderung menurun pada tahun 2012-2019 (kondisi bulan Februari). Penurunan lebih signifikan pada persentasenya atas total pekerja, karena jumlah pekerja yang cenderung meningkat.

Dampak pandemi membuat sektor pertanian menjadi semacam “penampungan” bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan di sektor lain seperti industri pengolahan. Ketika perekonomian diklaim mulai pulih oleh otoritas ekonomi, pekerja di sektor ini justeru tercatat bertambah banyak. Dengan kata lain, turunnya tingkat pengangguran atau bertambahnya orang bekerja juga disumbang oleh sektor pertanian.  

Jumlahnya mencapai 40,64 juta orang atau 29,96% dari seluruh pekerja pada Februari 2022. Secara jumlah bertambah sebanyak juta orang dibanding Februari 2021. Secara pesentase meningkat 0,37 poin, dari 29,59%.

Sementara itu, sektor industri pengolahan semula terus bertambah penyerapannya atas tenaga kerja sejak tahun 2012 sampai dengan 2020 (kondisi Februari). Dampak pandemi membuat jumlah pekerja sektor ini turun signifikan pada tahun 2021. Kembali meningkat pada Februari 2022 yang sebanyak 18,67 juta orang (13,77%). Namun masih sedikit lebih rendah dibanding Februari 2020 sebanyak 18,71 juta orang (14,04%) ketika belum terdampak pandemi.   

Berdasar status pekerjaan utama, BPS mengkategorikan pekerja dalam tujuh status. Dua diantaranya disebut disebut pekerja formal, yaitu yang berstatus Buruh/karyawan/pegawai dan Berusaha dibantu buruh tetap. Jumlahnya sebanyak 54,28 juta orang atau 40,03% dari total pekerja Februari 2022.

Lima status lainnya disebut pekerja informal. Yaitu: Berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap, Pekerja bebas di pertanian, Pekerja bebas di nonpertanian, dan Pekerja keluarga/tak dibayar.

Jumlah dan persentase pekerja informal cenderung menurun sebelum pandemi. Dampak pandemi membuatnya meningkat, bahkan masih berlanjut hingga Februari 2022. Berturut-turut untuk kondisi Februari: 75,50 juta orang atau 56,64% (2020), 78,14 juta orang atau 59,62% (2021), dan 81,33 juta orang atau 59,97% (2022).

Diantara yang informal itu yang perlu dicermati adalah yang berstatus pekerja keluarga/tak dibayar. Yaitu mereka yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang. Dalam kehidupan sehari-hari pekerja berstatus ini serupa dengan pengangguran.

Jumlahnya meningkat signifikan karena dampak pandemi. Dari 17,41 juta orang pada Februari 2020 menjadi 19,18 juta orang pada Februari 2021. Dan masih bertambah pada Februari 2020 sehingga mencapai 19,71 juta orang.